jpnn.com - JAKARTA - Tim Pengawas haji DPR RI memastikan jalur Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) telah dipersiapkan dengan baik untuk jamaah asal Indonesia oleh PPIH Kementerian Agama.
Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan, kepastian itu berdasarkan pengawasan dan pengecekan ke jalur Armina, Sabtu (19/9).
BACA JUGA: Bayi Ajaib Di Kandungan Ini, Selamat Meski Terkena Serpihan Rudal
"Prosesi ibadah di kawasan Armina sangat penting mengingat puncak penyelenggaraan ibadah haji berada di kawasan tersebut. Secara syari'at, haji itu adalah di 'arafah. Tidak sempurna haji seseorang jika tidak melakukan wukuf di Arafah," kata Saleh melalui pesan singkat saat berada di Mekah, Minggu (20/9).
Di Arafah, tim pengawas haji DPR RI memeriksa keamanan jalur transportasi dari Mekkah ke Arafah menuju Muzdalifah terus ke Mina dan kembali lagi Mekkah. Selain itu, Tim pengawas DPR juga memeriksa fasilitas dan sarana yang dibutuhkan jamaah selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
BACA JUGA: Selamat Jalan, Jackie Collins
Fasilitas yang diperiksa antara lain; dapur umum, kamar mandi, tenda, alat pendingin, karpet, kecukupan air, distribusi makanan, dan evakuasi dan pengamanan jamaah dalam keadaan darurat.
"Kita mengharapkan seluruh jamaah kita diberikan pelayanan terbaik. Tidak boleh ada yang tidak kebagian makanan, tidak bisa wudhu', tidak bisa ke kamar mandi. Selain itu, selama wukuf, diharapkan mereka tidak kepanasan dan tetap nyaman melakukan ibadah," ujar politikus PAN itu.
BACA JUGA: 4 Burung Besi Rusia Siaga di Syria, AS Panas Dingin
Berdasarkan pantauan DPR, setiap maktab akan diisi oleh kurang lebih 3000 jamaah. Di setiap maktab disediakan 10 kamar mandi untuk laki-laki dan 10 untuk perempuan. Setiap maktab akan difasilitasi water cooler sebanyak 60 unit.
Selain itu, PPIH juga menyiapkan dapur umum untuk keperluan memasak makanan bagi para jamaah selama wukuf."Tahun ini, seluruh maktab Indonesia akan difasilitasi dengan karpet. Itu adalah fasilitas yang diberikan oleh muassasah secara gratis. Kalau harus menyewa, tentu biayanya sangat mahal," jelasnya.
Menurut dia, seluruh jamaah haji dari berbagai belahan dunia akan berkumpul di Arafah. Karena kepadatan jumlah jamaah, makanya tim pengawasan haji DPR ingin melihat PPIH bisa memastikan seluruh jamaah haji Indonesia bisa sampai di Arafah tepat waktu. Pasalnya, tidak mudah mobilisasi jamaah yang berjumlah 168.800 orang tersebut.
Berdasarkan hasil pengawasan tersebut, tim pengawas DPR RI menilai bahwa kementerian agama dan PPIH telah melakukan persiapan yang matang. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setelah Hongaria, Kroasia Ikut Menutup Perbatasan setelah Dibanjiri 13.000 Pengungsi
Redaktur : Tim Redaksi