“DPR-nya juga galau. Jangankan revisi undang-undang, perbaiki toilet DPR saja mereka tidak bisa. Dulu bilangnya mau perbaiki toilet, karena ditentang masyarakat tidak jadi. Lalu bilang butuh gedung, tapi ternyata tidak bisa juga. Sekarang mau revisi UU KPK, tapi setelah pidato Presiden, tidak jadi dilakukan. DPR sebaiknya tidak ikut-ikut galau dan tegas dalam bersikap,” kata Irman saat menghadiri peluncuran buku karya Politisi Golkar, Bambang Soesatyo “Republik Galau” di kantor LBH Jakarta, Minggu (21/10).
Jika harus memilih, kata Irman, lebih baik memiliki Presiden yang galau, ketimbang memiliki DPR yang galau karena lembaga terhormat seperti DPR adalah representasi rakyat. DPR seharusnya memiliki ketegasan, karena akan memperjuangkan apa yang diinginkan masyarakat, bukan justru terbawa arus.
"DPR sebaiknya tidak ikut-kut galau dan tegas dalam bersikap. Jangan menjadi anomaly,” pungkas Irman. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Organisasi Wartawan Kirim Surat Protes ke Presiden
Redaktur : Tim Redaksi