DPR Kecewa dengan RS Milik BUMN, Ibu Fathema Kena Semprot

Selasa, 06 Juli 2021 – 23:59 WIB
Tambahan Kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta kembali cetak rekor dan angkanya masih lebih dari 10.000 dalam sehari. Ilustrasi penanganan pasien Covid-19.Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty merasa kecewa dengan rumah sakit yang di kelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam melayani pasien-pasien terdampak pandemi Covid-19. 

Menurut Evita, rumah sakit BUMN terkesan lambat dalam mengatasi keadaan darurat saat ini akibat melonjaknya kasus Covid-19. 

BACA JUGA: Pertamina Medika Disuruh Urusi 70 RS BUMN

Dia menjelaskan seharusnya rumah sakit yang dikelola oleh BUMN bisa mengantisipasi keadaan darurat Covid-19. 

"Tetapi sepertinya tidak di antisipasi. Bagaimana bisa ventilator dan oksigen kurang. Saya merasa kecewa harusnya rs BUMN terdepan dalam menghadapi kedaruratan ini," kata Evita, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC, Selasa (6/7). 

BACA JUGA: Holding RS BUMN Segera Terbentuk

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyoroti wacana pembangunan rumah sakit modular atau rumah sakit darurat khusus pasien Covid-19. Menurutnya pembangunan yang dilakukan tidak tepat. 

Seharusnya, lanjut Evita, dalam keadaan darurat bisa memanfaatkan sekolah, perkantoran hingga hotel yang ditutup sebagai rumah sakit darurat. 

BACA JUGA: Rini Ingin Dirikan Sekolah Perawat untuk RS BUMN

"Kenapa kita harus membangun? BUMN harusnya berpikiran untuk mengantisipasi darurat," tegasnya. 

Tak hanya itu, wanita kelahiran Palembang, Sumatera Selatan itu, juga menilai seharusnya BUMN memiliki peran utama dalam perbaikan pelayanan terutama obat gratis bagi masyarakat, bukan pihak swasta. 

"BUMM harusnya didepan dalam hal-hal pengawasan, membuat aktivasi platform, bagaimana memberikan obat gratis, jangan sama swasta kerja sama nya kemana BUMN?," tegas Politikus PDIP itu. 

Evita juga menilai apa yang disampaikan oleh Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat tidak menunjukkan kerja nyata. 

Sebelumnya, dalam rapat tersebut Direktur Utama Pertamedika IHC Fathema Djan Rachmat menyampaikan bahwa PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun rumah sakit modular di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, yang akan difungsikan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. 

RS modular tersebut nantinya memiliki 500 tempat tidur dan ditargetkan rampung dalam waktu empat pekan ke depan. 

"Yang akan kami bangun bersama-sama nantinya ini Pak, 500 bed lagi dengan 200 tempat tidur untuk ICU dan 300 isolasi. Diharapkan 500 bed ini selesai dalam empat minggu," jelas Fathema. (mcr8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler