jpnn.com - JAKARTA- Holding rumah sakit (RS) BUMN diperkirakan akan segera terbentuk pada 2016. Ketua Tim Sinergi RS BUMN Dany Amrul Ichdan memaparkan, kajian yang dilakukan oleh tim sinergi telah selesai.
Kemungkinan, holding RS BUMN ini tidak akan membentuk perusahaan baru melainkan dengan menunjuk salah satu perusahaan pengelola RS milik BUMN sebagai operating company.
BACA JUGA: Batasan Usia Rekrutmen PNS dari Bidan PTT Belum Jelas
“Harapan kami bisa terbentuk sebelum Lebaran. Penunjukan operating company itu akan dilakukan oleh Kementerian BUMN. Sampai saat ini, belum ada perusahaan pengelola RS BUMN yang ditunjuk sebagai operating company,” ungkap Dani usai melakukan pertemuan dengan jajaran eselon satu Kementerian BUMN di gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (19/5).
Sekitar 40 perusahaan pengelola RS, klaim Dany, akan terlibat dalam pembentukan holding RS BUMN. Jumlah RS yang bakal terlibat sebanyak 79 yang tersebar di seluruh Indonesia. Satu perusahaan bisa memiliki lebih dari satu RS.
BACA JUGA: Honorer K2 Pertanyakan Dasar Pengangkatan Bidan PTT
Di antara BUMN yang memiliki RS sendiri, PT Timah, Bukit Asam, PT Pertamina, PT Pelni, dan PT Pelabuhan Indonesia II.
“Hampir semua RS milik BUMN telah berbadan hukum perseroan terbatas, bukan lagi yayasan. Salah satu contoh RS yang telah berubah badan hukum dari yayasan menjadi PT adalah PT Rumah Sakit Bakti Timah, anak usaha Timah,” tuturnya. (ers)
BACA JUGA: KREN Nih....! Semalam Suntuk di Pantai Matahari Carita
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanja di Indomaret Pakai Debit BCA, Bawa Pulang Avanza Veloz
Redaktur : Tim Redaksi