DPR: Kemenhub Harus Benahi Manajemen Keselamatan Penerbangan Perintis

Senin, 05 Oktober 2015 – 02:25 WIB
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia. FOTO: DOK.PRI

jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Yudi Widiana Adia mengatakan Komisi V akan menagih janji Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk segera membenahi manajemen keselamatan penerbangan perintis di Tanah Air.

“Untuk penerbangan perintis seharusnya mendapat perhatian serius dari Kemenhub. Sudah tarifnya mahal, keselamatan jadi taruhan,” kata Yudi Widiana Adia dalam siaran persnya, menanggapi pesawat Aviastar yang hilang kontak sejak Jumat (2/10) pukul 14.15 WITA.

BACA JUGA: Uchok: Apa Sekjen NasDem Stres?

Menurut Yudi, hilangnya pesawat Aviastar rute Masamba – Makassar menunjukkan bahwa manajemen keselamatan dan keamanan penerbangan nasional masih buruk. Padahal, kata dia, laporan BMKG menyebutkan bahwa cuaca rute Masamba-Makassar cerah saat pesawat Aviastar hilang kontak.

Yudi berpendapat bahwa cuaca bukan penyebab musibah ini. Ada kemungkinan pesawat tidak laik atau human error.

BACA JUGA: Akbar Tanjung Minta Setya Novanto dan Fadli Zon Lebih Peka

“Karena itu, kami mempertanyakan manajemen keselamatan dan keamanan penerbangan yang diterapkan operator dan pemerintah. Apakah sudah dilaksanakan dengan benar? Apakah pemeriksaan kelaikan pesawat sudah dilakukan sesuai prosedur?” tanya politisi PKS ini.

Dari laporan BMKG, menurut Yudi, kondisi cuaca Masamba cerah dengan kecepatan angin dari barat 5 kilometer (km) per jam. Jarak pandang 9 km dan awan cumulus dengan ketinggian dasar 500 meter (m).

BACA JUGA: Lebih Dari 98 Persen Kuota Haji Indonesia 2015 Belum Pernah Haji

Adapun cuaca di Masamba – Palopo cerah dengan kecepatan angin pada ketinggian 2000 m dari arah timur – tenggara dengan kecepatan 8 km per jam. Jarak pandang 10 km angin ketinggian 5000 m dari timur kecepatan 18 km/jam.

Anggota DPR dari Dapil Jawa Barat IV ini menuturkan bahwa dari laporan yang disampaikan Kemenhub dalam beberapa Rapat dengan Komisi V DPR belum lama ini, diakui bahwa untuk penerbangan perintis aspek keselamatan dan keamanan penerbangan sering terabaikan.

Selain itu, sarana dan prasarana bandara perintis juga tidak sesuai dengan standar penerbangan seperti peralatan yang tidak terkalibrasi serta minimnya navigasi penerbangan.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Ingin Tahu Kemampuan Tempur TNI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler