DPR Khawatir Pergantian Direksi BEI Bikin Gaduh

Minggu, 24 Juni 2018 – 12:20 WIB
Melchias Markus Mekeng. Foto: Dok. DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Inarno Djayadi terpilih sebagai bos anyar di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggantikan Tito Sulistio. Keterpilihan Inarno Djayadi dikhawatirkan bakal mengundang kegaduhan. Pasalnya, muncul dugaan kroniisme dalam proses pemilihan tersebut.

Ketua Komisi XI DPR, Melchias Markus Mekeng mengaku mendapat banyak informasi miring terkait proses seleksi direksi BEI yang menempatkan Inarno sebagai Dirut BEI.

BACA JUGA: DPR: Mudik Tahun Ini Lebih Cepat, Lancar dan Nyaman

Semisal, kedekatan Inarno dengan Hoesin yang saat ini menjabat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Keduanya sama-sama pernah menjabat di Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) Periode 2009-2012.

Dalam penyusunan direksi BEI, OJK bertindak sebagai lembaga penentunya. “Kami akan mempertanyakan soal ini. Jangan sampai BEI menjadi lembaga yang tidak profesional karena kentalnya faktor pertemanan. Bahkan ada info temen satu kos-an. Ini bisa berdampak buruk bagi pelaku pasar,” ujar Mekeng.

BACA JUGA: DPR: Jangan Mengabaikan Keselamatan Angkutan Penyeberangan

Masih, kata Mekeng, info yang beredar menyebutkan bahwa Inarno yang mantan Komisaris BEI, tidak lulus fit and propert test dari pansel OJK. “Semua informasi yang beredar ini harus mendapat klarifikasi khususnya dari OJK," kata Mekeng.

Sekadar informasi, surat resmi Otoritas Jasa Keuangan yang beredar Jumat (22/6/2018), menyatakan Inarno Djajadi resmi sebagai Dirut BEI periode 2018 hingga 2021. Proses pemilihan direksi BEI diikuti empat paket kandidat. Di mana, Tito Sulistio menjadi incumbent didampingi Edgar Ekaputra, Erna Dewayani, Alpino Kianjaya, Abdul Munim, Hasan Fawzi dan Chaeruddin Berlian.

BACA JUGA: DPR Dorong Pemerintah Segera Merampungkan Kalender Islam

Dan, tiga paket lainnya adalah, paket Inarno Djayadi bersama Anita, Andy Salah, Johannes Liaw, Zaki Mubarak, John Tambunan, dan Justisia Tripurwasani.

Adapula Paket Laksono Widodo bersama Rudy Utomo, Nyoman, Fithri Hadi, Risa Guntoro, Arisandhi Indrodwisatio dan Adrian Rusmana. Terakhir, paket Boyke Wibowo Mukiyat bersama Ignatius Girindro Sri Nirbito, Jeffry Wikarsa, Mas Mokhamad Sudarmaji, Kristian Sihar Manullang, Poltak Hotradero, dan Susy Meilina.

Terkait masuknya Laksono sebagai kandidat, dipertnyakan. Lantaran dia tidak punya track record di perdagangan, dipaksakan menjadi kandidat Dirut BEI. Diduga, Laksono punya kedekatan dengan Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso. “Kami ingin OJK berani transparan,” ukata Mekeng.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... H-1 Lebaran, Hamdhani Tinjau Pelabuhan Panglima Utar


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler