DPR Mencium Gelagat Bakal Ada PHK Massal Honorer Teknis Administrasi, Miris

Selasa, 04 Januari 2022 – 17:24 WIB
Anggota Komisi II DPR Hugua mencium gelagat bakal ada PHK massal tenaga honorer teknis administrasi. Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Hugua mencium gelagat pemda akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tenaga honorer teknis administrasi secara besar-besaran.

Indikasi itu tampak dari pemberlakuan tes perpanjangan kontrak tenaga honorer teknis administrasi yang baru diberlakukan tahun ini.

BACA JUGA: Pimpinan Honorer Sebut 5 Dosa Besar Mas Nadiem soal PPPK, Sangat Keras!

Ironisnya dalam tes tersebut akan ada honorer teknis administrasi yang diberhentikan dengan berbagai macam alasan.

"Sepertinya pemberhentian honorer teknis administrasi dengan alasan seleksi akan merembet ke seluruh daerah. Bukan hanya Kalimantan Tengah dan DKI Jakarta," kata Hugua kepada JPNN.com, Selasa (4/1).

BACA JUGA: Puluhan Ribu Tenaga Teknis Administrasi Diadu dengan Pelamar Baru, Honorer K2 Jadi Korban PHK

Dia menegaskan seharusnya pemda tidak melakukan PHK massal di masa pandemi.

Justru pemda harus menyuntikkan dana segar untuk para honorer sebagai kelompok masyarakat miskin rentan.

BACA JUGA: Mengawali 2022, Ribuan Honorer Teknis Administrasi Diberhentikan, Astaghfirullah

Dengan tetap mempekerjakan honorer dan kepada mereka diberikan insentif tambahan, mantan bupati Wakatobi ini optimistis roda perekonomian akan berjalan. Bukan malah para tenaga honorer diberhentikan.

"Memberhentikan honorer di masa pandemi tandanya kepala daerah enggak kreatif," cetusnya.

Politikus PDI Perjuangan ini menilai langkah pemda yang melakukan PHK terhadap tenaga honorer telah menghancurkan daya upaya pemerintah pusat selama ini.

Pemerintah pusat menggelontorkan dana bansos untuk kelompok masyarakat miskin rentan agar ekonomi bisa berjalan. 

"Pusat capek-capek bantu kelompok miskin rentan, eh, pemda malah berkreasi sendiri. Kreativitas kebablasan dan memicu peningkatan angka pengangguran," ujarnya.

Sebelumnya, mengawali 2022, puluhan ribu honorer K2 dan non-K2 teknis administrasi waswas akan tersingkir jika dinilai gagal tes perpanjangan kontrak.

Tes perpanjangan kontrak ini dialami 5 ribu honorer teknis administrasi di Provinsi Kalimantan Tengah dan sekitar 20 ribu honorer DKI Jakarta.

Di Kalteng, 5 ribu honorer teknis administrasi itu malah sudah diberhentikan sambil menunggu hasil tes 15 Januari 2022.

Dari jumlah itu yang akan diambil hanya 4 ribu, sisanya tidak diperpanjang masa kontraknya. 

Sementara DKI Jakarta, hingga 3 Januari, tercatat dua honorer K2 dinyatakan tidak lulus tes alias tidak diperpanjang masa kontraknya, meski sudah lebih dari 16 tahun bekerja. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler