DPR Minta Alokasi Pupuk Hortikultura Ditambah

Senin, 30 April 2018 – 14:40 WIB
Komisi IV DPR yang dipimpin Daniel Johan meninjau kawasan sayuran daun di Sungai Selamat, Desa Siantan Ilir, Pontianak Utara, Kalimantan Barat, Senin (30/4). Foto: Kementan

jpnn.com, PONTIANAK - Komisi IV DPR yang dipimpin Daniel Johan meninjau kawasan sayuran daun di Sungai Selamat, Desa Siantan Ilir, Pontianak Utara, Kalimantan Barat, Senin (30/4).

Kawasan yang digarap Kelompok Tani Bunga Khatulistiwa itu seluas 15 hektare. Saat ini ada 200 hektare lahan sayuran di Kota Pontianak. K

BACA JUGA: Bang Sandi Cek Langsung Pasokan Cabai di Magelang

ondisi lahan yang sebagian besar rawa gambut ternyata sangat cocok ditanami aneka jenis sayur dan buah seperti cabai, sawi, selada, bawang merah, nanas dan jeruk.

"Kalimantan, khususnya Kalbar, potensial untuk dikembangkan aneka sayur dan buah. Selain sayuran, kita punya jeruk lokal yang sudah sangat terkenal dan melegenda yaitu jeruk siem Sambas atau jeruk Pontianak yang kualitasnya lebih baik dibanding jeruk impor,” kata Daniel.

BACA JUGA: Luncurkan Smart Irrigation, Kementan Dukung Pertanaman Tebu

DPR juga mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian dalam memacu produksi sayuran dan buah di Kalbar.

"Kami dukung upaya Kementan untuk menjadikan Kalbar sebagai sentra buah dan sayuran serta mendorong ekspor, terutama di kawasan perbatasan dengan Malaysia,” tambah wakil ketua Komisi IV DPR tersebut.

BACA JUGA: Industri Pasta dan Ekspor Solusi Bawang Merah di Brebes

DPR juga meminta pemerintah menjamin ketersediaan pupuk dan benih sayur yang terjangkau bagi kelompok tani hortikultura.

"Terus terang kami masih menerima keluhan dari petani terkait masalah benih dan pupuk ini,” ungkap Daniel.

Dia menambahkan, dari kebutuhan pupuk sayuran 320 ton hanya terealisasi sepuluh ton karena masih diprioritaskan untuk tanaman pangan.

Benih sayuran seperti sawi dan kailan saat ini masih diimpor dari Tiongkok.

Sementara itu, benih bayam, kangkung dan sayur lokal sudah bisa dipenuhi dari daerah setempat.

Terkait dengan rehabilitasi jeruk untuk Kalbar, khususnya di Sambas tahun anggaran 2018, Komisi IV DPR meminta terus ditingkatkan.

Sementara itu, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto mengatakan, tahun ini Ditjen Hortikultura mengalokasikan APBN lebih dari 38 miliar ke Kalimantan Barat untuk mendukung program pengembangan hortikultura.

"Kami memetakan Kalbar sebagai daerah potensial pengembangan buah-buahan tropis dan aneka sayuran. Kementerian Pertanian sangat concern meningkatkan produksi hortikultura di Kalbar. Khusus jeruk, sudah ditetapkan sebagai komoditas strategis nasional", terang Anton.

Data Dinas Pertanian setempat menunjukkan saat ini luas areal jeruk di Kalbar lebih dari 5.100 hektare.

Sementara itu, luas lahan untuk cabai  lebih dari 2.300 hektare, sedangkan area tanam nanas lebih dari 800 hektare.

Petani di Mempawah bahkan sudah mulai menanam bawang merah meski baru 59 hektare jenis bima Brebes. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan: Peternakan Harus Sejahterakan Petani Bulukumba


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler