JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Taslim Chaniago mengatakan para jaksa jangan hanya jago kandang. Beraninya menangkap tersangka tindak pidana dalam negeri tapi membiarkan para tersangka kabur ke luar negeri tanpa ada upaya untuk mengejar mereka.
"Terhadap para tersangka tindak pidana yang masih berada di dalam negeri, jaksa terlihat bertaring. Tapi begitu mereka kabur ke luar negeri, jaksa malah tenang-tenang saja. Ini jago kandang namanya," kata Taslim Chaniago, dalam rapat kerja (Raker) Komisi III dengan Jaksa Agung Basrief Arief , di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (19/6).
Kasus Joko Chandra yang diduga bersembunyi di Papua Nugini dan membangun hotel di Bali menurut Taslim, adalah sebuah fakta yang sangat memprihatinkan proses penegakkan hukum di Indonesia.
"Sampai detik ini, jaksa tidak bisa menangkap Joko Chandra," tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Hal senada juga diungkap anggota Komisi III dari Fraksi PPP, Koerdi Moekri. Menurut Koerdi, di tingkat bawah masih banyak jaksa nakal yang suka memeras.
"Di tingkat bawah banyak orang miskin yang tidak bersalah dikambinghitamkan dan dikriminalisasi. Ini demi uang dan kekuasaan itu sendiri," ungkap Koerdi. (fas/jpnn)
"Terhadap para tersangka tindak pidana yang masih berada di dalam negeri, jaksa terlihat bertaring. Tapi begitu mereka kabur ke luar negeri, jaksa malah tenang-tenang saja. Ini jago kandang namanya," kata Taslim Chaniago, dalam rapat kerja (Raker) Komisi III dengan Jaksa Agung Basrief Arief , di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (19/6).
Kasus Joko Chandra yang diduga bersembunyi di Papua Nugini dan membangun hotel di Bali menurut Taslim, adalah sebuah fakta yang sangat memprihatinkan proses penegakkan hukum di Indonesia.
"Sampai detik ini, jaksa tidak bisa menangkap Joko Chandra," tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Hal senada juga diungkap anggota Komisi III dari Fraksi PPP, Koerdi Moekri. Menurut Koerdi, di tingkat bawah masih banyak jaksa nakal yang suka memeras.
"Di tingkat bawah banyak orang miskin yang tidak bersalah dikambinghitamkan dan dikriminalisasi. Ini demi uang dan kekuasaan itu sendiri," ungkap Koerdi. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa KPK, Suswono Merasa Tak Ada Hal Baru
Redaktur : Tim Redaksi