DPR Minta KNKT Tetap Independen

Senin, 14 Mei 2012 – 14:51 WIB
JAKARTA - Kendati Pemerintah Indonesia dan Rusia bekerjasama melakukan evakuasi dan identifikasi serta investigasi penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100, kerjasama itu diharapkan  tetap dalam batas peraturan perundang-undangan yang berlaku di negeri ini.

Anggota Komisi V DPR Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) Arwani Thomafi, memahami keterlibatan Rusia dalam kerjasama proses identifikasi, evakuasi dan investigasi kecelakaan SSJ 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat itu.

"Tentu ini musibah yang bisa dirasakan semua, termasuk Rusia, pihak pengangkut, pemilik pesawat termasuk dalam batas dipahami keinginan mereka dalam bentuk proses penangan korban, termasuk evakuasi bangkai pesawat bisa diselesaikan," kata Thomafi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/5).

"Yang penting dalam batas peraturan perundang-undangan yang berlaku di sini. Tidak ada tumpang tindih fungsi (dalam) penanganan para korban nanti," kata politisi muda PPP itu.

Dia juga mengingatkan bahwa Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia tetap harus bersikap independen, kendati investigasi penyebab kecelakaan SSJ 100 juga melibatkan pihak Rusia.

"KNKT harus tetap independen," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Ada Daerah yang tak Masukkan Data Honorer K2

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler