DPR Minta Pemerintah Tidak Lengah Wabah Corona

Jumat, 24 Januari 2020 – 19:18 WIB
Virus Korona. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Anshory Siregar meminta pemerintah melakukan langkah terukur dan terencana dalam mencegah masuknya wabah corona ke Indonesia.

Politikus PKS itu menyatakan, Indonesia harus mengantisipasi dan memonitor perkembangan virus tersebut.

BACA JUGA: Wabah Virus Corona, Tiongkok Yakin Bisa Kontrol Situasi

“Sejauh ini belum ada kasus penyebaran virus corona di Indonesia. Namun, potensi bahaya terus ada sebab, Indonesia memiliki perjanjian visa bebas dengan Tiongkok sehingga berpergian di kedua negara cukup mudah," ujar Anshory dalam siaran persnya, Jumat (24/1).

Dia menambahkan, berdasar catatan, Indonesia memiliki 2.500 mahasiswa di Tiongkok. Di antaranya ada 428 mahasiswa dan 40  pelajar Indonesia di Wuhan.

BACA JUGA: Virus Corona Diduga Sudah Masuk Indonesia, Jokowi: Waspada

Dia mengatakan, jika otoritas Tiongkok gagal mengatasi penyebaran virus ini, pemerintah perlu memastikan bahwa mereka dalam keadaan aman dan dalam kondisi yang baik.

“Langkah mitigasi perlu dilakukan oleh seluruh otoritas terkait, (karena) penyebarannya kini sudah menjalar ke beberapa negara yang dekat dengan Indonesia. Temuan terbaru di Thailand sudah dua orang dan satu di Singapura," kata legislator dari daerah pemilihan Sumatera Utara (Sumut) III, itu.

Anshory menjelaskan, tercatat ada 544 kasus gejala penyakit corona yang terkonfirmas di Tiongkok, dua di Thailand, sedangkan satu di Jepang, Korea Selatan, Singapura dan Amerika Serikat.

Anshory mengingatkan Kemenkes dan Kemenlu perlu melakukan koordinasi intensif dalam mengantisipasi penyebaran virus ini. Di antaranya memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait virus ini secara optimal. Terutama bagi mereka yang hendak bepergian ke daerah-daerah yang terindikasi telah terjadi penyebaran virus corona ini.

“Pihak Imigrasi harus antisipastif dengan memperketat masuk keluarnya pengunjung terutama yang berasal dari Tiongkok secara proporsional. Otoritas bandara harus melakukan scanning dengan alat deteksi penyakit. Pun demikian dengan proses karantina hewan-hewan yang diimpor dari Tiongkok," ujar Anshory.

Sebagai informasi, corona adalah wabah yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV). Virus ini pertama kali dilaporkan oleh World Health Organization (WHO) pada  31 Desember 2019 dan muncul pertama kali di Wuhan, RRT.

Virus ini menyebabkan penyakit mirip pneumonia yang dapat menimbulkan kematian bagi para penderitanya. Virus ini berasal dari hewan seperti ular, kelelawar dan hewan peliharaan. Sebagian besar penderita diketahui sempat bepergian ke Wuhan. WHO di Geneva akan segera mengadakan pertemuan di pekan ini untuk mendiskusikan apakah virus ini termasuk dalam katagori darurat epidemik atau tidak. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler