DPR Minta Usut Tuntas Masalah Beras Busuk di Gudang Bulog

Rabu, 06 Februari 2019 – 22:35 WIB
Beras. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - DPR meminta Kepala Bulog Budi Waseso mengusut tuntas adanya 6 ribu ton beras yang tidak layak konsumsi. Beras yang hancur dan berbau busuk tersebut ditemukan di gudang Bulog Sub Divre di wilayah Ogan Komering Ulu.

“Penemuan beras busuk di OKU ini harus diinvestigasi dan diusut tuntas,” kata anggota Komisi IV Darori Wonodipuro saat dikonfirmasi, Rabu (6/2).

BACA JUGA: Serap 351 Ribu Ton Beras, Bulog Siapkan Rp 3,2 Triliun

Seperti diketahui, sekitar 6 ribu ton beras ditemukan membusuk di gudang milik Bulog Subdivre Ogan Komering Ulu di Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan, Senin (4/2) lalu.

Darori menduga, beras busuk karena petugas Bulog lamban mendistribusikannya dan minimnya koordinasi antara Bulog daerah dan Bulog pusat.

BACA JUGA: Kualitas Beras BPNT Kemensos Buruk, Warga Protes

“Mestinya, ada data di pusat, di daerah mana ada stok atau masih kurang. Dengan data itu kan bisa disebarkan. Nah, ini kan tidak,” jelasnya.

Bila terjadi pelanggaran, lanjut Darori, bisa dilaporkan ke aparat kepolisian dan penegak hukum lainnya. “Ditelusuri dulu apa penyebabnya. Kalau begini, pasti ada kesalahannya,” lanjutnya.

BACA JUGA: Persoalan Beras, Juga Karena Tata Niaga

Darori berpandangan, banyaknya beras busuk di gudang Bulog ini disebabkan oleh kualitas gabah yang dibeli dari petani.

Sebab, kualitas gabah buruk, daya tahan beras saat disimpan akan menurun. Sayangnya, kondisi ini tak menjadi fokus dari Bulog. Sebagian gudang Bulog malah menahan pendistribusian beras.

“Jadinya busuk. Kenapa ini dibiarkan?. Saya pernah melihat langsung. Saya bawa beberapa karung dan menunjukannya kepada Kepala Bulog,” tambahnya.

Sementara itu, anggota Komisi IV Ono Surono mendorong Budi Waseso melakukan audit terkait temuan tersebut. “Sesuai mekanisme dan peraturannya untuk mengatasi hal ini,” singkatnya.

Terkait beras di Bulog, Buwas meyakini, pihaknya bisa mengekspor beras ke sejumlah negara. Buwas mengatakan, ekspor beras dilakukan untuk memaksimalkan penyerapan produksi beras dalam negeri saat panen raya pada April hingga Mei 2019.

"Ada beberapa negara yang kami hubungi dan siap untuk membeli karena mereka butuh. Yang jelas ASEAN sudah siap," kata dia pada rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian di Kompleks MPR/DPR Jakarta, Senin (21/1). (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... ORI Minta Stok Logistik dan Kapasitas Gudang Bulog Diaudit


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler