"Hingga 2014 mendatang, pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar USD6,5 miliar untuk modernisasi Alutsista. Hal yang perlu kita sarankan kepada pemerintah adalah lebih mengutamakan pinjaman dalam negeri (PDN)," kata Enggartiasto Lukita, saat rapat gabungan Komisi I DPR dengan Menhan, Menkeu, dan Panglima TNI, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (30/1).
Pada saat Bank Mandiri dipimpin oleh Agus Martowardojo, lanjut Enggartiasto, ada tawaran dari Bank Mandiri untuk memberikan pinjaman dalam negeri untuk keperluan produksi Alutsista bagi BUMN yang bergerak di industri alutsista.
"Kenapa keperluan dana untuk modernisasi Alutsista itu tidak didorong ke arah sana saja. Apalagi saat ini Menteri Keuangannya Pak Agus. Dengan demikian kita tidak lagi tergantung dana asing untuk melakukan modernisasi Alutsista bagi TNI ini," ujar politisi Golkar itu.
Terlebih selama ini Presiden SBY sendiri yang menyatakan demikian. "Sehingga itu jangan lagi sekadar janji dan statement saja. Tetapi harus diwujudkan dalam komitmen yang nyata. Karena semakin kita tergantung dana asing, membuat kita kian tidak berdaya atas peranan asing dalam urusan dalam negeri kita ini," tegasnya.
Enggartiasto juga mengungkapkan model-model kerjasama utang Indonesia dengan pihak luar negeri. "Dulu istilahnya kredit ekspor (KE), terus berubah lagi APP, terus sekarang berubah lagi istilahnya menjadi Pinjaman Luar Negeri (PLN). Tapi intinya hanya satu yakni pinjam dana asing," pungkas Enggartiasto. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 77 Kepala Daerah Dilantik 2011
Redaktur : Tim Redaksi