DPR Nilai Pemerintah Abaikan Pemulangan TKI di Arab

Jumat, 23 September 2011 – 20:26 WIB

JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mempertanyakan kesiapan pemerintah untuk memulangkan TKI yang overstay dari Arab SaudiEva mengatakan,  bahwa jumlah WNI overstay di Jeddah, Arab Saudi,  mencapai 1.120 orang

BACA JUGA: Chandra: Pertemuan dengan Nazar Sebelum ada Kasus

Padahal  500 orang lainnya telah menerima Surat Perjalanan Laksana Passport (SPLP)


"Sayangnya, kendati para pemegang SPLP ini sudah siap dipulangkan, tapi belum terdengar persiapan teknis oleh Menakertrans maupun BNP2TKI," kata anak buah Megawati Soekarnoputri itu di Jakarta, Jumat (23/9).

Eva juga menganggap pemerintah mengabaikan rekomendasi rapat Paripurna DPR RI tanggal 21 Juni 2011

BACA JUGA: Chandra Hanya Akui Empat Kali Bertemu Nazar

Dimana saat itu pemerintah diminta melakukan moratorium menyeluruh pengiriman TKI ke sejumlah negara di Timur Tengah.

"Saya minta agar pemerintah melaksanakan moratorium pengiriman TKI secara total ke seluruh negara Timur Tengah," katanya yang juga Anggota Komisi III DPR RI itu.

Dia melanjutkan, kebijakan itu semestinya  dilanjutkan dengan memulangkan para TKI yang overstay di Arab Saudi
Dia menilai, kebijakan regional Timur Tengah atas jaminan kebebasan mobilitas antar negara teluk merupakan penyebab terus masuknya TKI ke wilayah itu.

Ia menegaskan, akibat moratorium yang tidak menyeluruh ini, operasi penyaluran TKI masih berlangsung

BACA JUGA: Chandra Anggap Tuduhan Nazar Fitnah

"Pengiriman TKI diarahkan ke UEA (Uni Emirat Arab), yang selanjutnya disalurkan ke negara-negara seperti, Arab, Oman, Yordania dan lain-lain," jelasnya.

Lebih jauh Eva mendesak agar Tim Khusus TKI melakukan rapat dengan kementerian terkait untuk menyelesaikan persoalan tersebut secepatnya"Ini untuk  membicarakan teknis pemulangan para overstayers terutama di Jeddah dan Oman," ungkap Eva(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirut BUMN Juga Direshuffle


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler