"BPJS hanya mimpi-mimpi indah saja. Saya pesimis bisa jalan, karena Jamkesmas saja berantakan kok. Padahal itu cuma urus kesehatan saja. Lah kalau BPJS kan dari kelahiran sampai kematian kan diurus," kata Arif di Jakarta, Kamis (29/11).
Dia menyebut banyak pasien Jamkesmas dibiarkan menderita bertahun-tahun karena tidak dilayani rumah sakit. Bahkan ada yang sampai meninggal karena tidak mendapatkan pelayanan, padahal memegang kartu Jamkesmas.
"Saya khawatir pola Jamkesmas akan terulang di BPJS. Terus terang saja, banyak pasien Jamkesmas di daerah dapil saya datang ke saya mengadukan masalah ini. Mereka tidak bisa berobat karena rumah sakit menolaknya," paparnya.
Senada itu anggota Komisi IX Zubair Zawawi mengatakan, BPJS hanya akan menjadi petaka bila tidak ada data valid. Sementara saat ini belum ada angka yang sama di kalangan pemerintah.
"Jangan sampai nasib BPJS seperti Jamkesmas. Enak didengar tapi realisasinya sulit. Apalagi ternyata penerima Jamkesmas yang riil (orang miskin) sangat sedikit karena lebih banyak dinikmati orang yang tidak berhak," tandasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Sosial Hanya Sentuh 30 Persen Warga Miskin
Redaktur : Tim Redaksi