DPR: PLN Jangan Ulangi Kesalahan

Jika Memilih TPPI yang Gagal Memasok Solar ke PLTGU Belawan

Kamis, 24 Mei 2012 – 02:43 WIB

JAKARTA  - Sejumlah Anggota DPR  mengingatkan PT PLN (Persero)  tidak mengulangi kesalahan saat memilih PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang ternyata gagal memasok solar ke pembangkit listrik di Belawan, Medan.

"PLN jangan lagi mengulang kesalahan dengan memilih TPPI yang tidak layak. Dulu, kami sudah ingatkan soal ini," kata anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Bobby A Rizaldi, di Jakarta, Rabu (23/5).

Hal tersebut dikatakannya menanggapi rencana PLN melaksanakan tender pengadaan solar sebesar 250.000 kiloliter per tahun untuk kebutuhan PLTGU Belawan, Medan.   

Lebih lanjut, Bobby mengatakan PLN harus melihat kenyataan selama ini bahwa kredibilitas pemasok sangat menentukan ketersediaan bahan bakar untuk pembangkit listrik.   

Dalam hal ini, kredibilitas Pertamina sebagai pemasok bahan bakar bagi PLN sudah teruji dan karenanya dapat diandalkan.  

Menurut Bobby, selain BUMN, Pertamina adalah perusahaan dengan reputasi tinggi mendistribusikan BBM ke seluruh Indonesia. "Dengan demikian, sudah selayaknya PLN memprioritaskan Pertamina memasok solar ke Belawan," katanya.   

Hal senada dikemukakan anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKB, Agus Sulistiyono. Menurut dia, PLN mestinya mengutamakan Pertamina sebagai sesama perusahaan negara.
Di samping itu, lanjutnya, Pertamina lah yang selama ini menjadi "back up" jika terjadi kegagalan pasok BBM ke suatu pembangkit PLN.  

"Jadi, bukan malah memprioritaskan perusahaan swasta, apalagi perusahaan asing yang kemungkinan besar akan memasok ke Belawan," katanya.

Dia mengatakan, PLN bisa memakai harga solar TPPI untuk Belawan kepada Pertamina, sehingga tetap sesuai dengan upaya efisiensi.Apalagi PLN melaksanakan tender pengadaan BBM jenis "high speed diesel" (HSD) atau solar untuk  PLTGU Belawan sebanyak 250.000 kiloliter per tahun.   

Kontrak berjangka waktu tiga tahun yakni 2012-2014, sehingga total pasokan sebanyak 750.000 kiloliter. Dengan harga solar sebesar Rp 8.500 per liter, maka nilai kontrak diperkirakan mencapai Rp 5,4 triliun. Tender tersebut dilakukan menyusul kegagalan TPPI memasok kebutuhan solar Belawan.   

TPPI gagal pasok karena tidak beroperasinya kilangnya di Tuban, Jatim menyusul kesulitan keuangan. Per 4 Mei 2012, PLN sudah memutus kontrak pasokan 300.000 kiloliter HSD per tahun dari TPPI ke PLTGU Belawan, Medan.
 
Sebagai gantinya, PLN sementara ini mengalihkan stok Shell yang murah, sebesar 300.000 kiloliter ke Belawan. Atas kegagalan pasokan tersebut, PLN telah mencairkan uang jaminan TPPI senilai Rp 50 miliar.

DPR juga mengingatkan kepada PLN agar membeli BBM dari Pertamina seluruhnya. Mengapa" Karena Pertamina sudah berkorban dengan menjual murah gasnya ke PLN, sehingga PLN bisa untung karena Pertamina sebagai penyuplai gasnya. Apalagi Pertamina sudah mensuplai setara 500 MW dari geothermal di mana PLN hanya bayar rata2 USD 4.5 cent per kwh.

Selain itu, pasokan LNG ke FSRU Jakarta  telah menggantikan solar yang cukup besar untuk PLTU Muara Karang. Jadi dimana sinergitas antar BUMN kalau PLN tetap ngotot mau impor. ”Tampaknya Kementerian BUMN perlu intervensi dalam hal ini,” kata Bobby Rizaldi. (dms)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebut IPO, Waskita Karya Bentuk Tim Privatisasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler