jpnn.com - JPNN.com - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyahri memuji ketegasan Panglima TNI Gatot Nurmantyo memutuskan kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF).
Keputusan kerja sama militer itu berdasarkan surat tanggal 9 Desember 2016.
BACA JUGA: Pancasila Dihina, TNI Depak Militer Australia
Namun, pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti apa alasan menghentikan sementara kerja sama itu. Meski ada informasi keputusan diambil karena ada dugaan penghinaan terhadap lambang negara.
"Saya belum tahu sebabnya. Ada yang bilang soal Pancasila, ada yang lain lah. Kalau memang itu sudah diputuskan oleh TNI, kalau dasarnya ada penghinaan terhadap Pancasila, saya kira kita memang mengapresiasi ketegasan dari TNI," kata Kharis, di Jakarta, Rabu (4/1).
BACA JUGA: Gerah! Panglima TNI Bentuk Tim Bersih-Bersih Korupsi
Namun, politikus PKS ini berharap penghentian kerja sama itu tidak sampai mengganggu hubungan TNI dengan militer Australia. Termasuk, jangan sampai hubungan bilateral kedua negara diciderai unsur penghinaan terhadap lambang negara.
"Tentunya kita tidak ingin hubungan bilateral Indonesia-Australia, dicederai dengan penghinaan, kalau memang ada penghinaan. Kita juga pasti tak mau dihina," tegasnya.
BACA JUGA: Begini Bentuk Kerja Sama KPK-TNI Usut Kasus Bakamla
Secara kelembagaan, tambah Kharis, Komisi I akan menanyakan masalah ini kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai masa reses mendatang.
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Apresiasi TNI Tetapkan Pati Tersangka Korupsi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam