jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR RI Edi Prabowo mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menguatkan nilai tukar rupiah atas dolar AS yang tengah jatuh. Juga upaya terus menerus meningkatkan investasi asing di sektor pertanian.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Pertanian, di Gedung DPR RI Rabu (10/9), dengan agenda membahas Rancangan Anggaran tahun 2018, penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan isu-isu faktual.
BACA JUGA: Benih Bawang Putih Berlabel Dukung Swasembada
“Saya sangat mendukung apa yang Menteri Pertanian lakukan saat ini. Kementan selain fokus terhadap pembangunan pertanian, Kementan juga berhasil membawa investor untuk berivestasi di indonesia. Harusnya ini dapat ditiru oleh kementerian lain," ujar Edi Prabowo.
Sementara dalam Pidato Pengantarnya, Mentan Amran Sulaiman menyampaikan apa yang menjadi fokus program kerja Kementan di tahun 2019, yakni Pengembangan Infrastruktur dan Korporasi Petani untuk Percepatan Peningkatan Produksi dan Ekspor Pangan serta Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Miskin. Kegiatan utama dalam program ini di antaranya, Produksi dan perbanyakan benih/bibit melalui pengembangan nursery/kebun benih/bibit; Peningkatan penyediaan air melalui perbaikan jaringan irigasi dan pembangunan embung, long storage, dam parit; Modernisasi pertanian melalui peningkatan bantuan alsintan; Pengembangan komoditas strategis padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi/kerbau, cabai dan bawang merah; Percepatan peningkatan bawang putih dan pengembangan komoditas substitusi impor; Penyediaan dan perbanyakan indukan sapi dan UPSUS SIWAB; Pencetakan sawah di wilayah perbatasan dan daerah pengembangan baru dan optimasi lahan kering dan lahan rawa, Peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasional; Pengembangan lumbung pangan berorientasi ekspor di daerah perbatasan, serta Pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat petani miskin di perdesaan.
BACA JUGA: Pasokan Meningkat, Harga Cabai dan Bawang Turun
“Beberapa kegiatan utama di atas di antaranya diarahkan untuk pencapaian produksi komoditas strategis yang ditargetkan sebagai berikut : padi 84 juta ton, jagung 33 juta ton, kedelai 2,8 juta ton, bawang merah 1,41 juta ton, cabai 2,29 juta ton, daging sapi 0,75 juta ton, gula 3,8 juta ton serta target beberapa komoditas sebagaimana pada bahan yang telah Kami sampaikan kepada pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI," jelas Menteri Amran.
Pelaksanaan kegiatan utama dan pencapaian target produksi di atas, menurut Amran didasarkan pada pagu anggaran tahun 2019 sebesar Rp 21,69 triliun, yang tersebar di 11 titik mulai dari Sekretariat Jenderal, Sejumlah Direktorat Jenderal serta beberapa Badan.
BACA JUGA: Genjot Ekspor, Kementan Bidik Budidaya Anggrek Bulan
Untuk meyakinkan Komisi IV DPR RI, Amran menguraikan pencapaian yang sudah diraih Kementan dalam 4 tahun terakhir. Anggaran yang diterima Kementan, dimaksimalkan penggunaannya untuk kepentingan pembangunan pertanian, dan kesejahteraan petani.
“Saat Saya serah terima jabatan (sebagai Menteri), 48 persen dari anggaran merupakan biaya operasional cat gedung, seminar dan seterusnya. Di tahun 2018, untuk operasional tinggal 3 persen. Sementara untuk petani yang dulunya hanya 35 persen, sekarang menjadi 85 persen untuk benih, bibit, alat mesin pertanian (alsintan)," terang Amran.
Dengan komposisi anggaran seperti ini, Mentan menjelaskan ekspor komoditas pertanian Indonesia naik 24 persen. Investasi juga meningkat menjadi 44 T selama empat tahun berturut-turut. Pencapaian ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 2018 mencapai 4,7 persen, yang dulu hanya 2 persen atau 3 persen, seperti disampaikan BPS dalam Sidang Kabinet. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Komitmen Jaga Akuntabilitas dan Integritas
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh