DPR Segera Panggil Pertamina

Kebakaran Kilang Diduga Akibat Arus Pendek

Selasa, 05 April 2011 – 03:33 WIB

JAKARTA - Kebakaran yang melanda kilang Cilacap milik PT Pertamina bakal berbuntut panjangPasalnya, Komisi VII DPR yang membidangi sektor energi akan segera memanggil manajemen Pertamina karena dinilai kurang sigap dalam mengatasi kebakaran

BACA JUGA: Harus Ada Jaminan Perlindungan bagi Warga Negara



Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi M.S
Simbolon mengatakan, kasus kebakaran di Cilacap bukanlah kasus yang pertama kali, melainkan sudah beberapa kali terjadi, baik di Cilacap maupun di beberapa kilang lain

BACA JUGA: Marzuki Kurang Jam Terbang, Demokrat jadi Bulan-bulanan

" Kita tahu, ada riwayat berapa kali kebakaran di Cilacap
Kalau kami lihat sejak terjadinya kebakaran, itu jauh dari SOP (standard operation procedure, Red)," ujarnya saat konferensi pers bersama anggota Komisi VII DPR, Senin (4/4)

BACA JUGA: Anggota F-PD Ikut Tolak Gedung Baru DPR



Menurut Effendi, Komisi VII akan fokus untuk mengusut apakah SOP yang dimiliki Pertamina dalam pengoperasian kilang sudah memenuhi standar keselamatan dan apakah SOP tersebut dijalankan dengan benar di lapangan"Ada info, kebakaran diduga akibat korsleting listrikKami tidak ingin menduga-duganyaTapi yang jelas, kami ingin tahu, bagaimana SOP nya," katanya

Dari kasus kebakaran yang terjadi di Cilacap, Effendi menilai Pertamina kurang profesional dalam menangani kecelakaan yang terjadi di kilang"Saya prihatin, ini kurang profesional menangani kebakaran pertama di tankiSebab lebih dari 20 jam terbakar dan semula kita pikir api dapat segera dilokalisir (agar tidak merembet ke tanki lain)," paparnya

Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto menambahkan, ketidakcekatan Pertamina untuk menangani dan melokalisir kebakaran di tanki pertama patut disesalkan"Akibat gagal menangani yang pertama (terbakar), akhirnya merembet sehingga sampai tiga tanki yang terbakarBahkan, sampai 2 x 24 jam belum bisa diatasi," ujarnya

Karena itu, lanjut Effendi, pemanggilan terhadap Pertamina akan dilakukan guna meminta komitmen manajemen agar lebih mengetatkan standar keselamatan operasi di obyek-obyek vital seperti kilang"Sebab, kalau hal-hal seperti ini terus terulang, maka bisa mengancam pasokan BBM untuk masyarakatKarena itu, pemerintah juga harus tegas untuk mendesak manajemen Pertamina agar berbenah, sehingga kejadian tidak terulang," katanya

Sementara itu, pihak Pertamina masih fokus untuk memadamkan api di kilang CilacapVP Komunikasi PT Pertamina Mochamad Harun mengatakan, berdasar info dari Cilacap hingga sore kemarin, upaya pemadaman terus dilakukan

Harun menyebut, untuk tanki 31 T-2 yang pertama kali terbakar dinyatakan sudah padam total sejak Minggu (3/4)Sedangkan untuk tanki 31 T-3 yang juga sudah padam, tim pemadam pada pukul 12.00 WIB kemarin mulai mendekati bibir tanki untuk menyuntikkan foam langsung ke dalam tanki"Langkah ini dilakukan untuk mengurangi asap hitam sehingga tidak mengganggu upaya pemadaman yang sedang berlangsung," ujarnya

Sedangkan untuk pemadaman api pada tanki 31 T-7 yang masih menimbulkan asap hitam, lanjut dia, Pertamina mulai menggunakan Terminator Canon Foam yang memiliki daya lontar hingga 3.500 galon per menit atau lebih tinggi dari standar normal

"Untuk mengoperasikannya dibutuhkan foam dan air dalam jumlah yang besarStok foam saat ini mencukupi, yaitu sebanyak 97 tonSedangkan untuk suplai air dalam jumlah banyak, akan digunakan tambahan dari line cooling water dari kilang sehingga Terminator Canon Foam dapat memompa lebih tinggi dengan debit yang lebih banyak," paparnya

Adapun untuk memproteksi agar api tidak menjalar ke tanki lain, dilakukan pendinginan terhadap tanki 32 T-104 yang berdekatan dengan tanki 31 T-7Tujuannya, agar suhu tanki 32 T-104 tetap terjaga di bawah 50 derajat Celcius"Saat ini suhu tanki 32 T-104 tercatat aman, yaitu 33 derajat Celcius," jelasnya.(owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Alie Dituding Bohongi Publik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler