"Tidak selayaknya seorang Menteri Agama mengatakan Al-Zaytun tidak terkait NII KW 9, di tengah proses penyelidikan yang sedang dilakukan aparat," kata Abdul Kadir Karding kepada wartawan, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/5).
Demikian juga halnya dengan kunjungan Menag ke Al-Zaytun di Indramayu, beberapa minggu laluItu juga oleh Karding disayangkan, karena kunjungan tersebut dinilai tidak tepat dan tak proporsional.
"Seharusnya Kementerian Agama meneliti Al-Zaytun melalui gerakan bawah tanah, bukan dengan cara kunjungan
BACA JUGA: Masih Berduka, Pemeriksaan Direktur DGI Ditunda
Sebab, kunjungan di tengah belum adanya kejelasan tentang status Al-Zaytun, akan menimbulkan banyak pertanyaan," ujar Karding.Menurut Karding lagi, pada dasarnya NII bukan hanya perlu dibubarkan, tetapi juga dicabut sampai ke akar-akarnya
BACA JUGA: Asrul Azwar Bela Pesantren Al-Zaytun
Apalagi menurutnya, faktanya sudah banyak korban dari NII ini, di mana calon intelektual bangsa, terutama mahasiswa, dicuci otaknya menjadi calon perampok dan pelaku tindak kriminal lainnya.Sementara itu, Suryadharma Ali (SDA) sendiri tetap pada sikapnya soal tidak ada kaitannya antara NII KW 9 dengan Al-Zaytun
BACA JUGA: Menpora: Saya Siap Diperiksa KPK
"Setelah melakukan penelitian tahun 2002 mengenai lembaga pendidikannya, hasilnya tidak ada keterkaitanDan waktu ke sana, saya tidak melihat tanda-tanda keterkaitan itu,” kata Menag di Gedung Nusantara I DPR.Meski demikian, Menag berharap jika ada yang menemukan keterkaitan Al-Zaytun dengan NII, agar dapat melapor kepada aparat penegak hukum"Bagi masyarakat yang melihat ada keterkaitan dengan NII, silakan melaporkan ke penegak hukumMasalah ini sudah berkembang beberapa lama, mungkin di atas 10 tahunKarena itu, kalau memang ada keterkaitan dengan NII, diproses secara hukum," tukasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo Tuding Bobby Mamahit Terlibat KKN
Redaktur : Tim Redaksi