DPR Sesalkan Wafatnya Pelajar Saat MOS

Minggu, 21 Juli 2013 – 18:25 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati menyesalkan meninggalnya Aninda Puspita, siswi SMK 1 Pandak Kabupaten Bantul, Jogjakarta saat menjalani kegiatan Masa Orientasi Siswa. Aninda yang memiliki jejak rekam penyakit epilepsi meninggal dunia usai menjalani hukuman squat jump pada Jumat (19/7) lalu.

"Saya sangat menyesalkan peristiwa wafatnya pelajar pada saat MOS yang selalu berulang setiap tahun," ujar Reni di Jakarta, Minggu (21/7).

Menurutnya, pemerintah harus bersikap tegas terhadap sekolah yang masih melaksanakan MOS dengan pendekatan fisik. "Harus diberi sanksi keras," ucap Reni.

Ia menambahkan, dari awal pelaksanaan MOS, semestinya panitia telah mengetahui jejak rekam medik peserta MOS. Dengan begitu, mereka bisa memberikan perlakuan khusus bagi pelajar yang rekam mediknya kurang bagus.

"Dalam MOS dapat dipilahkan mana yang fisiknya kuat dan mana yang lemah," ucap politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Seperti diketahui, Aninda dihukum squat jump karena dinilai melakukan pelanggaran peraturan peserta MOS. Ia bersama sekitar 20 siswa lainnya tidak mematuhi aturan dalam memakai baju. Karena itu, mereka dihukum squat jump 10 kali. "Tapi tidak sampai 10 mereka sudah berhenti," ujar salah satu Panitia MOS, Riski Sandy.

Setelah masuk ke barisan, Aninda tiba-tiba jatuh dan pingsan. Ia segera dibawa ke ruang UKS untuk diberikan pertolongan pertama. Namun karena tidak kunjung sadar, ia dibawa ke RS PKU Muhammadiyah, Bantul. Saat sampai di rumah sakit sekitar pukul 16.10 WIB, korban sudah meninggal. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Tunggu Kebijakan Penerimaan CPNS 2013

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler