JAKARTA -- Delapan nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah sampai ke meja pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)Selanjutnya, DPR akan melakukan fit and proper test untuk memilih empat dari delapan nama menjadi pimpinan lembaga superbody itu.
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menegaskan, pihaknya tidak harus dipaksa untuk sama persepsi atau pendapat mengenai calon yang akan dipilih seperti pilihan panitia seleksi (pansel).
"Kami tidak harus mengcopy paste hasil pansel dan penilaian kalangan LSM
BACA JUGA: Marzuki: Bisa Saja DPR Hanya Pilih Satu Nama Saja
Yang baik kami sedot, kurang baik kami pasti punya pertimbangan tersendiri," kata Priyo, Jumat (19/8) di JakartaKendati, kata dia, DPR telah mendengar pendapat dari Presiden SBY, Ketua Pansel Pemilihan Capim KPK, tapi DPR tetap memiliki kemerdekaan menyampaikan pendapat dan pilihan
BACA JUGA: FPDIP Bakal Pastikan Pimpinan KPK Bukan Titipan
"Kami punya kemerdekaan penuh untuk memilih yang terbaik dari (delapan calon) yang disodorkan presiden ke DPR," kata Priyo lagi.Ia mengatakan, menurut UU tersedia empat nama karena satu lainnya, Ketua KPK Busyro Muqaddas, sudah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melanjutkan memimpin KPK
BACA JUGA: Wiranto Sarankan SBY Minum STMJ
Karena delapan nama ini cukup kredibel, komisi III dapat menggunakan wewenang penuh untuk menggunakan hak nya," kata dia.Dia juga mengatakan, berbagai latar belakang calon juga tetap menjadi pertimbangan"Tapi itu tidak diwajibkanDengan berbagai background pimpinan KPK akan kuatIni jauh lebih menguntungkanDPR tidak merasa berkewajiban harus melihat background calon itu berasal dari suku apa, dimana dia bertugas," katanya.
Menurutnya, pihaknya akan buka mata dan telinga terhadap masukan publik"Sudah tentu DPR punya pertimbangan tertentu dimana kami jangan dipaksa untuk mengikuti kriteria orang lain," tegasnya(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Isyaratkan Golkar Pilih Pimpinan KPK Pengusut Century
Redaktur : Tim Redaksi