jpnn.com, JAKARTA - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menjadi mitra kerja TNI ternyata tak tahu menahu mengenai pembelian helikopter angkut AgustaWestland (AW) 101. Belakangan, pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk TNI AU itu memang bermasalah.
Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan, saat ini para wakil rakyat memang tidak lagi membahas program pengadaan barang hingga satuan tiga. Satuan tiga adalah dokumen anggaran yang memuat deskripsi program beserta rincian alokasi pagu anggarannya.
BACA JUGA: DPR Pernah Persoalkan Alasan TNI Beli AgustaWestland 101
"DPR tidak membahas satuan tiga lagi. Jadi, program-program apa pun tidak dibahas sampai detil, kegiatannya apa, anggaran berapa," tuturnya kepada JawaPos.com, Minggu (28/5).
Hal itu juga berlaku pada pembelian alutsista. DPR pun tak lagi dilibatkan pembahasannya.
BACA JUGA: Panglima TNI Tak Bisa Tidur Gara-Gara Perintah Jokowi
"Paling hanya masuk program besar, misalnya peningkatan kapasitas perang. Anggaran sekian, titik. Isinya apa saja tidak dibahas," tutur politikus PKS itu.
Karenanya untuk pembelian AW 101, katanya, hal itu sudah masuk ranah satuan tiga yang tidak mungkin dibahas dengan DPR. Menurutnya, DPR hanya bisa terkejut saat tiba-tiba mendengar TNI sudah memiliki alutsista baru.
BACA JUGA: Helikopter TNI Dikorupsi, Jenderal Gatot Sampai Malu pada Pak Jokowi
"Makanya kita sering terkaget-kaget tiba-tiba TNI punya heli AW, punya meriam China, kapal selam anu. Setelah ribut baru DPR ditanya-tanya," keluh Sukamta.(dna/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmmm... TNI AU Beli Helikopter, Negara Rugi Rp 220 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi