"Surat keberatan saya juga sudah dikirim kemarin. Tunggu respon resmi," kata Ketua DPR Marzuki Alie, menjawab JPNN, Rabu (19/12).
Seperti diketahui, pihak Pemerintah Malaysia melalui Menteri Penerangan, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Sri Rais Yatim, menyebutkan bahwa pernyataan Zainuddin merupakan pernyataan pribadi dan tidak mewakili pendirian pemerintah Malaysia.
Untuk itu Pemerintah Malaysia menolak untuk meminta maaf pada Pemerintah Indonesia.
Marzuki mengatakan sebelumnya Duta Besar Malaysia juga menjelaskan bahwa itu merupakan pendapat pribadi Zainudin.
"Penjelasan Dubes Malaysia bahwa itu pendapat perorangan dan yang bersangkutan tidak di partai lagi, kalah dalam pemilu yang lalu," kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.
Seperti diketahui Presiden RI ketiga, BJ Habibie dihina mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin. Dalam tulisannya yang dimuat di surat kabar Utusan Malaysia Zainudin menyebut bahwa Habibie adalah pengkhianat bangsa.
Salah satu kesalahan Habibie menurut Zainudin adalah telah melepas Timor Timur dari Wilayah Indonesia pada 1999 silam. "Beliau mengakhiri jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999," tulis Zainudin.
Dalam tulisan berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim", Zainudin memang mengkritik keduanya. Zainudin menuduh Habibie menjadi gunting dalam lipatan dalam pemerintahan Presiden Indonesia Soeharto. Hal tersebut sama dengan apa yang dilakukan Anwar terhadap pemerintah Mahathir Mohammad.
Nah, puncak penghinaan itu sepertinya berada di akhir tulisan. "Pada hakikatnya mereka berdua tidak lebih daripada The Dog Of Imperialism," tulisnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruhut Sebut Anas Omong Kosong
Redaktur : Tim Redaksi