jpnn.com, JAKARTA - Komisi D DPRD DKI Jakarta mempertanyakan keputusan Gubernur Anies Baswedan menjadikan revitalisasi trotoar sebagai program prioritas. Menurut dia, ada masalah lebih krusial yang perlu ditangani pemerintah ibu kota.
"Kok justru program prioritas dia trotoar? Sebentar lagi yang rawan banjir nih, kenapa tidak konsentrasi bahwa waduk itu yang harus diperbaiki?," kata Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah, Senin (11/11).
BACA JUGA: Minta Wagub Penurut, Anies: Mereka Tidak Pernah Ikut Kampanye
Dinas Bina Marga DKI Jakarta berencana melakukan pembenahan dan pembangunan trotoar sepanjang 103 kilometer pada 2020. Karena itu, anak buah Gubernur Anies mengusulkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun.
Menurut Ida, pembangunan trotoar di Provinsi DKI Jakarta yang saat ini berjalan saja belum maksimal. Program tersebut malah menyebabkan pro dan kontra di masyarakat.
BACA JUGA: NasDem Beri Panggung untuk Anies, Surya Paloh Anggap Jokowi Masa Lalu?
"Cukup fantastis (angkanya), ini kan masyarakat banyak yang kontra dibandingkan pro-nya. Saya masih melihat apakah hari ini mau disetujui atau tidak," kata anggota Fraksi PDIP itu.
Senada dengan Ida, anggota komisi D Matnoor Tindoan juga mengkritik pembangunan trotoar. Dia heran anggaran pembangunan trotoar melebihi penanggulangan banjir.
BACA JUGA: Biasanya Presiden yang Pidato Pembukaan Kongres Partai, NasDem Pilih Anies
"Seharusnya anggaran dan pembangunannya dilakukan beberapa tahap saja," kata Matnoor dalam rapat pembahasan anggaran Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) bersama Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Karena itu, Komisi D menunda keputusan akhir mengenai dana untuk pembangunan trotoar di Jakarta pada 2020 dan akan melihat langsung proses pengerjaan trotoar yang sedang berjalan.
"Rapat dengan Dinas Bina Marga kita tunda hingga besok pukul 10.00 WIB, sekalian kita tinjau langsung ke lapangan," kata Ida Mahmudah menutup rapat pembahasan KUA PPAS 2020 milik Bina Marga DKI Jakarta. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil