JAKARTA - DPRD DKI Jakarta telah membentuk panitia khusus (pansus) untuk membahas proyek Mass Rapid Transit (MRT). Pansus ini dibentuk atas permintaan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi yang menginginkan rekomendasi terkait perubahan nominal pinjaman.
"Berdasarkan peraturan pemerintah, perubahan harus ada rekomendasi. DPRD tindak lanjuti dengan bentuk pansus," ujar Ketua Pansus MRT, Triwisaksana di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
Politisi PKS tersebut menjelaskan bahwa awalnya proyek MRT memiliki modal dasar Rp9 triliun yang berasal dari pinjaman asing. Namun seiring perubahan kurs mata uang maka nilai utang nailk menjadi Rp16 triliun.
Oleh karenanya, sambung Triwisaksana, perlu dilakukan perubahan terhadap Perda MRT. Perubahan inilah yang akan dibahas oleh pansus.
Pria yang akrab disapa Bang Sani itu menegaskan bahwa pembentukan pansus bukan usaha untuk menjegal proyek MRT yang menjadi salah satu program andalan Jokowi. Menurutnya, anggota dewan juga ingin proyek MRT terealisasi secepatnya.
"Ya, tergantung mereka (eksekutif), kalau mau cepat ya cepat," ucapnya.
Lebih lanjut, Triwisaksana mengungkapkan bahwa pagi tadi seharusnya pansus menggelar rapat perdana. Namun, agenda ini batal karena perwakilan Pemprov DKI tidak hadir.
Absennya Pemprov DKI pun dinilai membingungkan. Pasalnya, selama ini Jokowi terkesan ingin buru-buru menyelesaikan proyek MRT.
"Tapi diundang rapat, pejabatnya pada enggak datang, harusnya segera mungkin. Katanya sudah ada tim kerja, dipimpin Deputi Gubernur Bidang Transportasi Sutanto, nanti kita akan undang pertemuan berikutnya," pungkasnya. (dil/jpnn)
Berikut Anggota Pansus MRT DPRD DKI Jakarta:
1. Ferrial Sofyan (koordinator)
2. Sayoga (koordinator)
3. Inggard Joshua (koordinator)
4. H. Lulung (koordinator)
5. Triwisaksana (ketua)
6. Slamat Nurdin (wakil ketua)
7. Jhony Wennas Polly
8. Hj. Ditian Corissa
9. Abdul Muthalib Shihab,
10. Santoso
11. Marie Amadea Ismayani
12. Subki
13. Nurmansyah Lubis
14. Syahrial
15. Boy Bernadi Sadikin
16. Zainudin
17. Abdul Aziz
18. Taufik Hadiawan
19. Muhammad Guntur
20. Hasbiallah Ilyas,
21. Mangara Pardede
"Berdasarkan peraturan pemerintah, perubahan harus ada rekomendasi. DPRD tindak lanjuti dengan bentuk pansus," ujar Ketua Pansus MRT, Triwisaksana di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (12/6).
Politisi PKS tersebut menjelaskan bahwa awalnya proyek MRT memiliki modal dasar Rp9 triliun yang berasal dari pinjaman asing. Namun seiring perubahan kurs mata uang maka nilai utang nailk menjadi Rp16 triliun.
Oleh karenanya, sambung Triwisaksana, perlu dilakukan perubahan terhadap Perda MRT. Perubahan inilah yang akan dibahas oleh pansus.
Pria yang akrab disapa Bang Sani itu menegaskan bahwa pembentukan pansus bukan usaha untuk menjegal proyek MRT yang menjadi salah satu program andalan Jokowi. Menurutnya, anggota dewan juga ingin proyek MRT terealisasi secepatnya.
"Ya, tergantung mereka (eksekutif), kalau mau cepat ya cepat," ucapnya.
Lebih lanjut, Triwisaksana mengungkapkan bahwa pagi tadi seharusnya pansus menggelar rapat perdana. Namun, agenda ini batal karena perwakilan Pemprov DKI tidak hadir.
Absennya Pemprov DKI pun dinilai membingungkan. Pasalnya, selama ini Jokowi terkesan ingin buru-buru menyelesaikan proyek MRT.
"Tapi diundang rapat, pejabatnya pada enggak datang, harusnya segera mungkin. Katanya sudah ada tim kerja, dipimpin Deputi Gubernur Bidang Transportasi Sutanto, nanti kita akan undang pertemuan berikutnya," pungkasnya. (dil/jpnn)
Berikut Anggota Pansus MRT DPRD DKI Jakarta:
1. Ferrial Sofyan (koordinator)
2. Sayoga (koordinator)
3. Inggard Joshua (koordinator)
4. H. Lulung (koordinator)
5. Triwisaksana (ketua)
6. Slamat Nurdin (wakil ketua)
7. Jhony Wennas Polly
8. Hj. Ditian Corissa
9. Abdul Muthalib Shihab,
10. Santoso
11. Marie Amadea Ismayani
12. Subki
13. Nurmansyah Lubis
14. Syahrial
15. Boy Bernadi Sadikin
16. Zainudin
17. Abdul Aziz
18. Taufik Hadiawan
19. Muhammad Guntur
20. Hasbiallah Ilyas,
21. Mangara Pardede
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU DKI Buka Kesempatan Masyarakat Tanggapi DCS
Redaktur : Tim Redaksi