"Tidak bisa cuma pusat yang tangani lewat BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan, red), daerah yang harus tanggung jawab. Jadi semua hal yang berkaitan daging sapi harus diperiksa," kata Santoso kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/12).
Ia mengaku mendapat informasi dari masyarakat terkait penggunaan daging babi dalam produk makanan lain. Salah satunya dalam pembuatan kerupuk kulit.
Menurut Santoso, produsen kerupuk kulit patut dicurigai menggunakan kulit babi untuk produknya. Pasalnya, harga kulit babi lebih murah dibanding kulit sapi. "Kulit sapi lebih mahal kalau jadi sepatu atau jaket. Itu di daerah Jakarta Utara waktu masih reses ada temuan itu," ujar politisi lokal Partai Demokrat itu.
Menurutnya, maraknya penggunaan babi dalam produk makanan akibat pembiaran oleh Pemprov DKI. Ia menduga ada oknum Dinas Peternakan yang mengambil untung dari masalah ini.
Usai masa reses DPRD DKI, Santoso berniat untuk memanggil pihak eksekutif untuk menyampaikan kecurigaannya. "Pemerintah harusnya awasi secara intensif dan berkala. Buat apa sekarang diperketat tapi setahun, dua tahun lagi tidak ketat," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Dicap Tak Nasionalis, Ahok Tolak Impor Sapi
Redaktur : Tim Redaksi