DPRD DKI Desak Pembangunan Trotoar Tak Bikin Macet, Pemprov Menjawab Begini

Senin, 21 November 2022 – 15:23 WIB
Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Bina Marga untuk mengkaji secara matang rencana pembangunan trotoar dengan anggaran sebesar Rp 171 miliar. Ilustrasi trotoar. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi D DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Bina Marga untuk mengkaji secara matang rencana pembangunan trotoar dengan anggaran sebesar Rp 171 miliar dalam rancangan APBD 2023.

Pembangunan trotoar diharapkan sesuai peruntukan.

BACA JUGA: SIG Turut Berpartisipasi dalam Penataan Trotoar yang Ramah Lingkungan

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyebutkan kajian mendalam tentang pembangunan trotoar perlu dilakukan agar tidak menyebabkan kemacetan.

Ida menilai banyak pembangunan atau revitalisasi trotoar di Jakarta yang justru mengurangi volume jalan.

BACA JUGA: Pengusaha Kuliner Tolak Pelebaran Trotoar di Jalan Juanda, Ini Alasannya

“Penekanan kami bahwa harus ada pembuatan konsep bahwa pembuatan trotoar bisa efektif dan tidak membuat macet,” ucap Ida dalam keterangannya, Minggu(20/11).

Politikus PDI Perjuangan ini menyebutkan anggaran pembangunan trotoar sebesar Rp 171 miliar itu akan digunakan Dinas Bina Marga untuk menunjang sejumlah kawasan transportasi terintegerasi.

Dengan demikian, Komisi D mengingatkan pasca-pembangunan Dinas Bina Marga dapat menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI untuk melakukan pengawasan.

“Ini salah satu rekomendasi Komisi D agar Bina Marga harus kerja sama dengan Satpol PP untuk menertipkan itu semua. Jadi, kembalikan trotoar ke fungsi awal. Akan saya sampaikan saat rapat Banggar nanti,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho memerinci anggaran tersebut akan digunakan untuk pembangunan trotor di Mangga Besar, Gunung Sahari Raya, Kawasan sekitar Jakarta International Stadium (JIS), Mangga Dua Raya, Daan Mogot, dan Mas Mansyur segmen utara.

Menurut Hari, tujuan pembangunan trotoar ini membuat nyaman para pengguna transportasi umum untuk menuju halte TransJakarta, pengumpan JakLingko, stasiun MRT, BRT, maupun LRT.

“Jadi, trotoar ini relevansinya itu untuk akses mobilitas menuju angkutan umum, terutama untuk ke halte TJ. Justru ini yang mendukung tidak terjadi kemacetan, kalau kami enggak bangun itu orang enggak berani menggunakan angkutan umum,” ucap Hari. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler