jpnn.com, BOGOR - Ketua DPC Organda Kota Bogor, Sunaryana mengungkapkan keresahan terkait minimnya keterlibatan organisasinya dalam pelaksanaan program BisKita.
Dia menyatakan bahwa 10 koperasi angkot di bawah Organda telah membentuk konsorsium untuk mendukung BisKita, tetapi hingga kini tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan program tersebut.
BACA JUGA: Komisi III DPRD Kota Bogor Pastikan Pengelolaan Anggaran Efektif
Dia menyampaikan hal tersebut saat rapat audiensi dengan Pimpinan DPRD Kota Bogor, Wakil Ketua I M. Rusli Prihatevy dan Wakil Ketua III Dadang Iskandar Danubrata.
"Seiring berjalannya waktu, kami mempertanyakan ke mana program ini akan dibawa. Kami selalu mendukung Pemkot, tetapi kami tidak pernah dilibatkan. Kami para pengusaha menunggu," kata Sunaryana,
BACA JUGA: DPRD Kota Bogor Gelar Sidak ke OPD, Pastikan Pelayanan Tetap Optimal
Menanggapi hal ini, Rusli menyoroti perlunya komunikasi yang lebih baik antara stakeholder untuk menciptakan ekosistem transportasi yang inklusif.
Dia meminta Pemkot, Dishub, dan Perumda Trans Pakuan untuk melibatkan semua pihak agar program BisKita dapat berjalan transparan dan tidak dimonopoli oleh satu pihak saja.
BACA JUGA: Organda dan Pengusaha Digital Dorong Penggunaan QRIS di Transportasi Publik Jakarta
"Kami juga akan mengagendakan rapat kerja bersama Organda, Dishub, dan PTP agar penyusunan Rencana Induk Transportasi Kota Bogor bisa lebih baik," ujar Rusli.
Wakil Ketua III DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata, turut menyatakan dukungannya kepada Organda untuk mengelola dua koridor BisKita yang tidak lagi beroperasi pada tahun depan.
Dia juga menekankan pentingnya kajian yang komprehensif dalam pelaksanaan program ini agar anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp 10 miliar pada 2025, dapat tepat guna dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh