jpnn.com, LOMBOK - Berbagai cara dilakukan mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Termasuk ribuan mahasiswa dari berbagai aliansi yang juga menggelar aksi unjuk rasa depan gedung DPRD Provinsi NTB.
BACA JUGA: Mahasiswa Tolak Kenaikan BBM, Demo di Depan Gedung DPRD NTB Sempat Tegang
Ketua Pengurus Koordinator Cabang PMII Bali-Nusra Herman Jayadi membeberkan sejumlah poin tuntutan para mahasiswa.
Pertama, mahasiswa menolak tegas kenaikan harga BBM bersubsidi yang ditetapkan pemerintah sejak Sabtu (3/9) lalu.
BACA JUGA: 4 Anggota Polda NTB Dapat Tugas Khusus ke Afrika Tengah
Kedua, mendesak pemerintah menangkap mafia minyak dan gas (migas) yang dituding sebagai biang kerok kenaikan harga BBM.
Ketiga, para mahasiswa mendesak pemerintah melalui DRPD NTB agar menerapkan BBM subsidi tepat sasaran untuk masyarakat yang terdampak kenaikan harga BBM.
BACA JUGA: Usut Pencucian Uang Mbak Mandari, Penyidik Polda NTB Bergerak Lakukan Ini
"Kami juga mendorong pemerintah melibatkan masyarakat dalam penyaluran BBM subsidi agar tepat sasaran," kata Herman.
Tempat yang sama, Ketua Umum Pimpinan Wilayah Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia NTB Badai Uswatun Hasanah mengatakan para mahasiswa juga menuntut pemerintah mengurangi biaya uang kuliah tunggal (UKT) pascakenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kami minta ketua DPRD NTB menandatangani semua tuntutan mahasiswa. Kami mendesak komisi V untuk mengatur ulang biaya kuliah jika harga BBM terus melonjak," kata Badai.
Menurut Badai, selama ini Ketua DPRD NTB terkesan menjadi bagian dari kepanjangan tangan pemerintah pusat.
Dia menuding tidak ada langkah konkret yang dilakukan DPRD NTB untuk mengawal dan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Kami minta ketua DPRD mengirim pernyataan sikap tegas menolak kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM," ujar Badai.
Setelah beberapa lama berorasi dan menyampaikan aspirasi, massa akhirnya ditemui oleh Ketua DPRD NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda.
Isvie mengaku sikap DRPD NTB siap menandatangani semua tuntutan para mahasiswa dan mengirimkan ke pemerintah pusat.
"Saya siap bersama mahasiswa dan siap menandatangani semua tuntutan mahasiswa dan akan mengirimkan ke Jakarta," kata Isvie.
Dia menambahkan DPRD NTB siap memberikan rekomendasi ke pemerintah pusat agar mengkaji kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Nanti bisa dilihat di sekretariat semua. Kami unggah agar publik bisa melihat bahwa DRPD ikut menolak dan bersama mahasiswa di NTB," tegas Isvie.(mcr38/jpnn).
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi