jpnn.com, OGAN KOMERING ULU TIMUR - Ketua Komisi II DPRD Ogan Komering Ulu Timur ( OKUT ), Sumatera Selatan, Andi Syaiban Hidayat meminta Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas proaktif dalam menindaklanjuti temuan ribuan ton beras busuk di wilayah tersebut.
"Kalau bisa, Buwas datang lah ke sini dan lihat langsung itu," kata Andi saat dikonfirmasi, Minggu (10/2).
BACA JUGA: DPR Minta Usut Tuntas Masalah Beras Busuk di Gudang Bulog
Andi melanjutkan, pihaknya sudah melakukan sidak di gudang beras Belitang III dan Jatimulyo. Dia mengaku, masih ada tiga gudang beras lagi yang terindikasi terjadi pembusukan beras. "Kamu baru periksa langsung dua gudang, itu sudah ada sekitar 1.150-an ton beras yang busuk," ujarnya lagi.
Menurutnya, DPRD sudah beberapa kali memperingatkan Divre Bulog setempat untuk memperbaiki mutu dan distribusi beras. Namun masalah seperti ini terus berulang. Menurut Andi Syaiban, memang ada beras yang kualitasnya buruk, dan ada beras yang sudah lama berada di gudang. Dia pun menanyakan ke Bulog kenapa mau menerima beras dengan kualitas buruk.
BACA JUGA: Serap 351 Ribu Ton Beras, Bulog Siapkan Rp 3,2 Triliun
Politikus Golkar ini menuturkan, dalam rapat dengar pendapat Komisi II DPRD OKUT bersama Bulog Divre III pada Senin (4/2), terungkap ada ancaman-ancaman dari pemasok beras. "Ternyata mereka itu takut dengan ancaman-ancaman dan bahkan minta kami, semacam mengawal lah," tuturnya.
Dia mengatakan, kualitas beras itu busuk diketahui dari petugas pemeriksa mutu beras yang independen. Pemeriksa beras itu, kata dia, bukan dari pemerintah dan bukan dari Bulog.
BACA JUGA: Buwas Respons Prabowo soal Impor Beras
Sebaliknya, Bulog mengakui adanya beras busuk di OKUT. Beras yang disimpan terlalu lama dan kondisi gudang Bulog yang perlu modernisasi diakui menjadi penyebabnya.
"Gudang itu kan kondisinya juga sudah lama. Memang gudang-gudang ini perlu ada modernisasi untuk penyimpanan beras supaya lebih tahan lama, di silo-silo gitu," kata Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar Utomo.
Meskipun perlu modernisasi, Bachtiar mengklaim jika gudang yang ada saat ini sudah memenuhi standar.
Lebih lanjut, Bachtiar menerangkan jika kondisi beras pada umumnya hanya dapat bertahan selama satu tahun. Pasalnya, beras berkualitas tinggi pun dapat mengalami penurunan mutu jika sudah melewati jangka waktu itu.
"Tapi kalau yang sudah kayak kondisi rusak, itu bukan untuk dikonsumsi masyarakat. Itu akan di-disposal namanya. Pasti ada, di mana pun namanya di gudang kalau sudah kedarluwarsa, itu kan enggak akan dibiarkan untuk rakyat," tegasnya.
Terkait dengan temuan beras busuk itu sendiri, Bachtiar mengatakan jika itu adalah beras stok lama yang tersimpan. Ia pun mengklaim jika pihaknya sudah melakukan checking pada gudang-gudang milik Bulog di lokasi lain.
Di tempat terpisah, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Syahar Diantono menyatakan tim Polres OKUT dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan telah memeriksa beras membusuk itu.
"Tidak benar itu, sudah dicek. Memang benar itu ada beras, tapi untuk pakan ternak," tutur Syahar. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan dan Bulog Distribusikan 5.000 Ton Jagung Bantu Peternak Ayam
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga