DPRD : Pemprov DKI Jangan Kayak Pengamat Bola

Rabu, 02 Desember 2015 – 18:24 WIB
ilustrasi. Foto : dok jpnn

jpnn.com -  

JAKARTA - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS Selamat Nurdin mengatakan, pemeriksaan lab harus dilakukan terkait kasus matinya jutaan ikan di kawasan Ancol, Jakarta. Sebab, hal seperti ini tidak boleh hanya sekedar menduga-duga.

BACA JUGA: Ketua DPRD DKI: Kalau Tidak Salah, Harus Dikembalikan ke Posisinya

"Kalau mau objektif ya cek lab lebih bagus, daripada perkiraan-perkiraan karena kan bukan pengamat bola," kata Selamat saat dihubungi, Rabu (2/12).

Selamat menjelaskan, pengecekan lab dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian ikan. "Kejadian itu kenapa bulan ini, apa tiap tahun, apa siklusnya selalu bulan November? Apa ada gas?" ucapnya.

BACA JUGA: Ahok Bakal Pindah Warga Muara Angke

Menurut Selamat, apabila disebabkan  oleh limbah, maka harus dicek asalnya darimana. Karena itu, ia meminta Pemerintah Provinsi DKI untuk meneliti dan menindaklanjuti peristiwa kematian jutaan ikan di Ancol.

"Kalau ini dari limbah, limbah domestik atau limbah industri? Kalau limbah industri itu perlu regulasi buru-buru," ucapnya.

BACA JUGA: Mau Tahu Kesibukan Ahok Setiap Hari? Baca Ini

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Darjamuni menyebut, ada tiga kemungkinan yang menyebabkan jutaan ikan mendadak mati di kawasan Ancol.

Kemungkinan pertama adalah ada perubahan cuaca yang ekstrim. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan suhu yang drastis antara permukaan air dengan air di dasar laut. Fenomena itu menyebabkan zat-zat berbahaya di dasar laut naik ke atas. Sehingga, ikan pun mati karena menahan zan beracun itu.

Kemudian kedua, sambung Darjamuni, terjadi pertumbuhan alga yang cukup banyak di laut. Akibatnya, ikan berebutan oksigen dengan alga. 

Darjamuni menyatakan, kemungkinan ketiga adalah terjadinya pencemaran air di laut. Sehingga, menyebabkan ikan mati. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmm.. Ahok Ngaku Mirip Menteri Luhut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler