SURABAYA - Tim sukses setiap pasangan calon di Pemilukada Jawa Timur tampaknya bakal melakukan strategi untuk menyasar pemilih perempuan. Sebab, menurut rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) yang dilakukan KPU Jatim di Hotel Novotel kemarin (19/7), pemilih dalam pilgub nanti mayoritas perempuan.
Di antara total 30.019.300 jumlah pemilih di Jatim, 15.213.577 adalah perempuan. Itu selisih sekitar 400 ribu jika dibandingkan dengan pemilih pria yang berjumlah 14.805.723. ""Ini merupakan hasil dari pemutakhiran data kemarin,"" kata Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad.
DPT paling sedikit tercatat di Kota Mojokerto yang hanya 94.161 pemilih dan yang paling banyak adalah Surabaya dengan total 2.018.467 pemilih.
Soal jumlah TPS, Kota Mojokerto juga paling sedikit. Hanya 220 TPS dari total 71.033 TPS. Surabaya tercatat paling banyak dengan 4.992 TPS.
Kendati rekapitulasi DPT sudah usai, Andry Dewanto Ahmad mengakui bahwa soal DPT masih jauh dari sempurna. ""Masih ada banyak kekurangan. Saya harus mengakui itu,"" terangnya.
Kekurangan itu ditemukannya dalam sejumlah sidak yang dilakukannya bersama komisioner KPU lain.
Saat sidak ke tempat-tempat terpencil di Madura, misalnya. Ada yang sudah terpasang dengan baik, tapi banyak yang belum. ""Saat itu saya lihat kok daftar yang terpasang bukan DPT, tapi DPS. Setelah saya tanya, ternyata DPT-nya disimpan oleh PPS-nya,"" ucapnya.
Yang lucu, ketika dicari, lembar DPT tidak ada. Ternyata dipasang di bawah grojogan air. ""Pas saya lihat, paling tidak ada lima lembar DPT yang sudah hilang tersiram air,"" tuturnya.
Hal-hal inilah yang membuat pelaksanaan DPT ini belum sempurna.
Karena itu, Andry mengatakan, DPT ini masih bisa berubah. ""Boleh ada perubahan. Batas akhirnya adalah kabupaten/kota sudah harus menyerahkan pada 16-17 Agustus. Karena akan kami rekap lagi pada 21/22 Agustus,"" terangnya.
Bila masih belum terdaftar, seseorang bisa langsung mendaftarkan diri ke TPS untuk mencoblos. ""TPS kami tutup pada pukul 12.00 pada 29 Agustus mendatang,"" terangnya.
Namun, Andry berharap masyarakat juga proaktif. Andry mengatakan, pihaknya telah menyiapkan SMS gateway. Cukup ketik DP (spasi) NIK dan dikirimkan ke 0896 222 666 35, maka bisa langsung diketahui apakah seseorang masuk dalam DPT atau tidak.
Lucunya, ketika diujicobakan oleh Komisioner KPU Jatim Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu dan Data Agus M. Fauzi, ternyata masing-masing satu orang dari wakil tim sukses pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dan Bambang D.H.-Said Abdullah belum terdaftar. ""Ya, hal-hal seperti inilah yang harus kami mutakhirkan,"" terangnya.
Untuk itu, Andry mengatakan bahwa masyarakat bisa langsung melaporkan ke RT/RW setempat untuk didaftar.
Menanggapi DPT tersebut, tim sukses pasangan KarSa tidak mengeluh. Namun, salah seorang tim sukses pasangan BDH-Said Abdullah sempat mempertanyakan jumlah total DPT yang 30 juta tersebut.
""Karena data dari pemprov adalah 29.960.000. Jadi, kok ada kelebihan,"" kata Didik Prasetyo, anggota timses pasangan BDH-Said.
Didik juga mempertanyakan soal aturan kampanye. ""Kalau soal kampanye, saya pikir besok (hari ini, Red) kami akan mengundang masing-masing pasangan tim sukses untuk membahas soal aturannya dan juga soal MoU-nya,"" jawab Andry. (ano/c1/ib)
Di antara total 30.019.300 jumlah pemilih di Jatim, 15.213.577 adalah perempuan. Itu selisih sekitar 400 ribu jika dibandingkan dengan pemilih pria yang berjumlah 14.805.723. ""Ini merupakan hasil dari pemutakhiran data kemarin,"" kata Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad.
DPT paling sedikit tercatat di Kota Mojokerto yang hanya 94.161 pemilih dan yang paling banyak adalah Surabaya dengan total 2.018.467 pemilih.
Soal jumlah TPS, Kota Mojokerto juga paling sedikit. Hanya 220 TPS dari total 71.033 TPS. Surabaya tercatat paling banyak dengan 4.992 TPS.
Kendati rekapitulasi DPT sudah usai, Andry Dewanto Ahmad mengakui bahwa soal DPT masih jauh dari sempurna. ""Masih ada banyak kekurangan. Saya harus mengakui itu,"" terangnya.
Kekurangan itu ditemukannya dalam sejumlah sidak yang dilakukannya bersama komisioner KPU lain.
Saat sidak ke tempat-tempat terpencil di Madura, misalnya. Ada yang sudah terpasang dengan baik, tapi banyak yang belum. ""Saat itu saya lihat kok daftar yang terpasang bukan DPT, tapi DPS. Setelah saya tanya, ternyata DPT-nya disimpan oleh PPS-nya,"" ucapnya.
Yang lucu, ketika dicari, lembar DPT tidak ada. Ternyata dipasang di bawah grojogan air. ""Pas saya lihat, paling tidak ada lima lembar DPT yang sudah hilang tersiram air,"" tuturnya.
Hal-hal inilah yang membuat pelaksanaan DPT ini belum sempurna.
Karena itu, Andry mengatakan, DPT ini masih bisa berubah. ""Boleh ada perubahan. Batas akhirnya adalah kabupaten/kota sudah harus menyerahkan pada 16-17 Agustus. Karena akan kami rekap lagi pada 21/22 Agustus,"" terangnya.
Bila masih belum terdaftar, seseorang bisa langsung mendaftarkan diri ke TPS untuk mencoblos. ""TPS kami tutup pada pukul 12.00 pada 29 Agustus mendatang,"" terangnya.
Namun, Andry berharap masyarakat juga proaktif. Andry mengatakan, pihaknya telah menyiapkan SMS gateway. Cukup ketik DP (spasi) NIK dan dikirimkan ke 0896 222 666 35, maka bisa langsung diketahui apakah seseorang masuk dalam DPT atau tidak.
Lucunya, ketika diujicobakan oleh Komisioner KPU Jatim Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu dan Data Agus M. Fauzi, ternyata masing-masing satu orang dari wakil tim sukses pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf dan Bambang D.H.-Said Abdullah belum terdaftar. ""Ya, hal-hal seperti inilah yang harus kami mutakhirkan,"" terangnya.
Untuk itu, Andry mengatakan bahwa masyarakat bisa langsung melaporkan ke RT/RW setempat untuk didaftar.
Menanggapi DPT tersebut, tim sukses pasangan KarSa tidak mengeluh. Namun, salah seorang tim sukses pasangan BDH-Said Abdullah sempat mempertanyakan jumlah total DPT yang 30 juta tersebut.
""Karena data dari pemprov adalah 29.960.000. Jadi, kok ada kelebihan,"" kata Didik Prasetyo, anggota timses pasangan BDH-Said.
Didik juga mempertanyakan soal aturan kampanye. ""Kalau soal kampanye, saya pikir besok (hari ini, Red) kami akan mengundang masing-masing pasangan tim sukses untuk membahas soal aturannya dan juga soal MoU-nya,"" jawab Andry. (ano/c1/ib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yakini Langkah Lanjutan, Khofifah Belum Mau Alihkan Dukungan
Redaktur : Tim Redaksi