DPT Sesungguhnya Masih Misterius

Rabu, 15 Juli 2009 – 17:34 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, juga ikut menilai bahwa pelaksanaan Pilpres 2009 sangat buruk, karena ditemukan berbagai pelanggaran dan pemanipulasian aturan main, yang berpotensi menghancurkan tatanan dan prinsip demokrasiAda beberapa catatan indikasi pelanggaran yang diungkapkannya, saat mengikuti media talkshow bertema "Kecurangan Pilpres 2009" gelaran Strategic Indonesia, di Intiland Tower, Rabu (15/7).

Dua hal yang paling disorot misalnya, adalah soal jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang tidak pernah diumumkan kepastian angkanya hingga pemungutan suara berakhir

BACA JUGA: Fadli Zon: Pilpres 2009 Kacau-balau

"Pilpres 8 Juli lalu, menjadi sejarah demokratik dunia, di mana jumlah DPT tidak tahu berapa yang sesungguhnya, hingga berakhirnya hari pemungutan suara
Dengan kata lain, DPT tidak jelas," ucapnya.

Yang menjadi pertanyaan tambahan, menurut Ray pula, benar atau tidakkah jumlah suara sah itu sesuai dengan jumlah pemilih yang datang ke tempat pemungutan suara (TPS)

BACA JUGA: Megawati Puji Kesetiaan Prabowo dan Gerindra

Dikhawatirkan, kalau suara sah misalnya 100 juta, tapi yang datang ke TPS hanya 80 juta, lalu dari mana yang 20 jutanya
Sementara ditambahkannya, selain masalah DPT yang menjadi sorotan tajam itu, ada pula persoalan keterlibatan lembaga asing dalam sektor strategis, yang berpotensi memanipulasi hasil pemilu.

Selain dua hal tersebut, Ray Rangkuti juga mengungkapkan bahwa lembaga pemilihan diragukan kompetensi, kenetralan dan tanggung jawabnya, yang mendorong terjadinya berbagai kecurangan pemilu dan penghilangan hak pilih

BACA JUGA: Ditunggu Wartawan, Hafiz Malah Ngacir!

Pelanggaran otoritas pemerintah, menurutnya, juga ditemukan dalam bentuk mobilisasi sumber daya serta penggiringan pemilih pada calon tertentu"Tim sukses memanipulasi sumber dan jumlah pendanaan, serta melanggar aturan kampanye," tukasnya pula(rud/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Tak Akan Tinggalkan PDIP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler