BACA JUGA: Megawati Puji Kesetiaan Prabowo dan Gerindra
Terutama yang paling mendapat sorotan yakni masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT).Dikatakan Fadli, yang berbicara dalam acara media talkshow bertema "Kecurangan Pilpres 2009" oleh Strategic Indonesia, di Intiland Tower, Rabu (15/7), bahwa tim capres Mega-Pro sendiri telah tiga kali menyurati KPU, untuk meminta softcopy DPT dimaksud
BACA JUGA: Ditunggu Wartawan, Hafiz Malah Ngacir!
Itupun setelah Mega dan Prabowo datang langsung ke KPU.Setelah dilakukan penelitian terhadap softcopy DPT itu, kata Fadli lagi, ternyata banyak sekali ditemukan 'keanehan'
BACA JUGA: Gerindra Tak Akan Tinggalkan PDIP
Kemudian, banyak sekali terdapat pemilih gandaBahkan ada dalam satu TPS sampai 250 nama yang sama."Tidak ada pemutakhiran dataLalu, di mana server DPT tersebut, tidak pernah diberitahuDemikian juga, di mana tim IT-nya bekerja," katanya.
Selanjutnya, tambah Fadli, bahwa KPU ternyata mengurangi sebanyak 69 ribu TPS, tidak ada pemberitahuan secara resmiHal itu hanya diketahui melalui pemberitaan di beberapa media massaLalu, di mana saja letak TPS-TPS yang dikurangi tersebut, juga tidak dirinci oleh KPU.
"Tim Mega-Pro mengirim surat ke KPU, yang intinya menolak adanya pengurangan TPS tersebut, dengan alasan tidak memberikan akses kemudahan bagi pemilihTapi hal itu ditolak oleh KPU," jelas Fadli, seraya mengatakan bahwa dari softcopy DPT yang diterima tersebut, tidak tercermin adanya pengurangan jumlah TPS.
"Kami terus melakukan upaya mengumpulkan bukti-bukti kecurangan Pilpres 2009," ucapnya pula(rud/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua KPU Penuhi Panggilan Bawaslu
Redaktur : Tim Redaksi