jpnn.com - TANJUNG SELOR – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bulungan Hasan Pemma mengatakan, tersumbatnya drainase di beberapa jalan dalam kota di Kecamatan Tanjung Selor dikarenakan telah terjadi pendangkalan atau sedimentasi.
Menurutnya, pendangkalan maupun terjadi penyumbatan drainase juga akibat masyarakat yang terkadang membangun melewati bahu jalan.
BACA JUGA: Oalah! Aktivitas Tambang Batu Ini Sudah Hancurkan Lingkungan
"Masyarakat ini juga membangun rumah itu pasti menggunakan jembatan, sementara jembatan yang dibuat berupa timbunan tanah itu juga. Jadi itu yang buat drainase buntu," kata dia, belum lama ini.
Sejak Tanjung Selor menjadi ibu kota Provinsi Kaltara, lanjutnya, pembangunan tidak hanya dilakukan pemerintah daerah. Masyarakat pun, mulai tergerak untuk membangun. Hanya saja, kata dia, cara yang dilakukan masyarakat semerawut seperti menaruh bahan bangunan hingga menutup drainase.
BACA JUGA: Nelayan Natuna Harus Siap dengan Rencana Presiden Jokowi
“Harusnya sebelum mereka membangun itu, ada polisi pembangunan yang sekarang ini disebut Satpol PP. Jadi sebelum ada izin membangun, harus disetop dulu kerjaannya," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Bulungan Ajer Supriyono mengatakan, terkait persoalan penyumbatan drainase di ibu kota Kaltara harus ditangani secara serius.
BACA JUGA: Kapolda: Malam Takbiran di NTT Aman
Dan selama ini pihaknya pun sudah melakukan pemeliharaan di beberapa drainase.
Akan tetapi, meskipun pihaknya terus melakukan pemeliharaan drainase, namun kondisi saluran yang memang sudah tidak bagus lagi juga menjadi salah satu penyebab drainase tersebut menjadi tersumbat. (erv/fen/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Lebaran Kok Air PDAM Malah Keruh
Redaktur : Tim Redaksi