Drama Menguras Emosi Warnai Pilkada Serentak

Kamis, 31 Desember 2015 – 17:30 WIB
Salah satu contoh kampanye pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat Kampanye Pilkada Serentak beberapa waktu lalu. FOTO: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com - MATARAM - Tensi politik Nusa Tenggara Barat (NTB) meningkat pada pertengahan tahun hingga penghujung 2015. Tujuh daerah menggelar pemilu legislatif serentak. Ketujuh daerah itu yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Sumbawa. Selanjutnya Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu.

Pilkada Kota Mataram merupakan pilkada yang cukup mewarnai proses pilkada. Drama politik tidak terlepas dari regulasi baik Undang-Undang tentang Pemilu Kepala Daerah maupun Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU). Pengunduran waktu pelaksanaan pilkada dapat berlaku jika pilkada hanya diikuti satu pasangan calon.

BACA JUGA: SK Munas Ancol Dicabut, Bamsoet Malah Kecewa

Meskipun belakangan regulasi itu diubah, tapi setidaknya peraturan itulah yang menjadi sumber tingginya tensi politik di Kota Mataram. Tiga partai politik yakni Partai Gerindra, PDI Perjuangan, dan Partai Demokrat menyiapkan pasangan calon H Rosiadi Sayuti – H MNS Kasdiono (RIDO) untuk maju sebagai calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Mataram.

Beragam persiapan pun dilakukan dan sangat meyakinkan publik jika pasangan ini akan menjadi lawan kuat pasangan petahana H Ahyar Abduh – H Mohan Roliskana pada pilkada serentak di Kota Mataram. Hanya saja, publik sempat dikejutkan lantaran pasangan RIDO ini urung mendaftarkan diri ke KPU Kota Mataram.

BACA JUGA: Penyelenggaraan Pilkada 2015 Banyak Cacat

Perseteruan politik pun terjadi. Masing-masing kelompok melakukan beragam manuver politik untuk meloloskan hasrat politiknya. Dinamika politik pun tidak ayal membuat penyelenggara pemilu bertindak. Meskipun tidak terbukti melanggar kode etik pemilu, namun masyarakat setidaknya bisa membaca bagaimana para penyelenggara pemilu baik KPU maupun Panwaslu menyelamatkan pilkada Kota Mataram.

Kubu Ahyar-Mohan pun seolah tidak ingin kalah langkah dengan menempuh segala cara untuk meloloskan diri ikut menjadi peserta pemilu. Pilkada Kota Mataram pun akhirnya berlanjut menyusul hadirnya pasangan H Salman-Jana Hamdiana sebagai lawan main pasangan Aman.

BACA JUGA: Cabut SK Ancol, Kubu Bali Belum Disahkan

Publik pun setidaknya sadar akan drama politik yang tejadi di Kota Mataram hingga akhirnya pasangan Ahyar – Mohan berhasil melanggeng mulus terpilih kembali sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram periode berikutnya.

Sedangkan di enam kabupaten lainnya peta politik tidak seseru dinamika politik di Kota Mataram. Meski begitu, semua kalangan baik kepolisian, TNI, maupun Badan Kesatuan Bangsa Politik Dalam Negeri mengkhawatirkan pilkada serentak di NTB berdampak sistemik.

KPU sebagai penyelenggara pemilu pun tidak tinggal diam dan terus menyosialisasikan pilkada untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Di Kabupaten Lombok Utara, pasangan H Najmul Akhyar-Sarifuddin berhasil unggul mengalahkan pesaingnya yakni pasangan Djohan Sjamsu-Mariadi.

Begitu juga dengan pasangan H Suhaili FT dan Lalu Pathul Bari di Lombok Tengah. Calon petahana ini berhasil menyingkirkan empat lawannya. Di Kabupaten Sumbawa, pasangan H M Husni Djibril dan H Mahmud Abdullah unggul dari dua pasangan calon lainnya.Sementara di Kabupaten Sumbawa Barat dimenangkan oleh pasangan W Musyafirin- Fud Saifuddin.

Adapun di Kabupaten Bima dimenangkan oleh pasangan calon Hj Indah Damayanti Putri-Dahlan M Noer. Sedangkan di Kabupaten Dompu pilkada dimenangkan oleh pasangan H Bambang M Yasin dan Arifuddin.

Tiga partai politik merupakan partai yang paling banyak memiliki kader pada pilkada serentak 2015. Ketiganya adalah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar. Plt Sekretaris DPD Partai Golkar NTB H Misbach Mulyadi menyebut Partai Golkar berhasil memenangkan pilkada serentak di tiga kabupaten yakni di Kabupaten Lombok Tengah, Kota Mataram dan di Kabupaten Bima.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra H Willgo Zainar mengatakan Partai Gerindra justru memenangkan pilkada di empat kabupaten yakni di Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu.

“Partai Gerindra berhasil mengantarkan empat kader terbaiknya sebagai kepala daerah yakni Lalu Pathul Bahri di Lombok Tengah, Sarifudin di Lombok Utara, Arifudin di Kabupaten Bima, dan Bambang M Yasin di Kabupaten Dompu,” tandas Willgo Zainar seperti dilansir Harian Lombok Post (Grup JPNN.com).

Lain halnya dengan Partai Demokrat yang merupakan salah satu partai penguasa di NTB. Partai Demokrat yang dipimpin TGB HM Zainul Majdi MA ini justru terpuruk di pilkada serentak 2015. Dari tujuh kabupaten/kota yang menggelar pilkada, Partai Demokrat hanya berhasil memenangkan pasangan calon yang diusung di Kabupaten Sumbawa. Padahal, Partai Demokrat mengusung kader-kader terbaiknya di kabupaten lainnya baik di Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Utara.(tan/r5/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Sederet Hal Mencurigakan di Pilgub Bengkulu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler