jpnn.com, SURABAYA - Drawing babak 8 besar Piala Presiden 2019 yang akan dilakukan Selasa (19/3), bisa saja mempertemukan Persebaya vs Arema FC. Sebab, dalam drawing, dua tim tersebut berada dalam pot yang berbeda.
Persebaya bersatus sebagai tuan rumah karena menjadi juara Grup A. Sementara Singo Edan otomatis menjadi tamu karena ada di pot runner up terbaik.
BACA JUGA: Langkah Berat Arema FC di Babak 8 Besar Piala Presiden 2019
Jika bentrok, laga dipastikan bakal berlangsung panas. Maklum, kedua supporter tim, yakni Bonek dan Aremania memiliki rivalitas tinggi. Tapi, pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman enggan berandai-andai. Dia memilih untuk menunggu hasil drawing. Rencananya, drawing akan dilakukan pada Selasa (19/3).
BACA JUGA: Djadjang Nurdjaman Beber Alasan Persebaya Butuh Pemain Asing Anyar
BACA JUGA: Borneo FC Tak Lolos Fase Grup Piala Presiden, Fabio Lopez: Target Saya Kompetisi
Lalu, bagaimana jika Persebaya benar-benar bentrok dengan Arema FC? Djanur –sapaan Djadjang- memilih pasrah. “Saya pikir kami tidak bisa memilih lawan mana yang akan kami hadapi di babak 8 besar,” kata pelatih 54 tahun itu.
Djanur menjelaskan, ssiapapun lawannya, yang jelas dia meminta anak asuhnya untuk tampil maksimal. “Karena semua yang lolos ke babak 8 besar ini tim yang kuat-kuat,” tambah Djanur.
BACA JUGA: Kabar Bagus soal Kekuatan Persebaya Jelang 8 Besar Piala Presiden 2019
Meski begitu, Djanur mengaku cukup lega. Sebab, Persebaya dipastikan sebagai tuan rumah di babak 8 besar. Karena menggunakan sistem single match, Djanur ingin stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, dipenuhi Bonek dalam laga babak 8 besar, siapapun lawannya.
“Yang pasti dukungan Bonek sangat diharapkan untuk melecut motivasi pemain di lapangan,” terang mantan pelatih Persib Bandung itu.
Soal kemungkinan derby Jatim, pihak PSSI akan segera melakukan langkah antisipasi. Direktur Media PSSI Gatot Widakdo menyatakan hal terkait derby Jatim bakal dibahas pada 19 Maret mendatang.
“Akan dibicarakan secara langsung kepada tim yang bersangkutan. Untuk kejelasannya ya tunggu hasil drawing,’’ tegasnya.
Selain Persebaya, tiga tim tuan rumah lainnya adalah Persela Lamongan, Persija Jakarta dan Bhayangkara FC. Sementara itu, Kalteng Putra sejatinya mampu menjadi juara Grup C. Tapi, dibanding empat juara grup lainnya, poin Laskar Isen Mulang paling minim. Karena itu, Kalteng Putra akan masuk dalam pot runner up terbaik bersama Arema FC, Madura United dan PS Tira Persikabo.
Nantinya, babak 8 besar akan digelar pada 29-31 Maret. Bagi Persela, ini merupakan pertama kalinya mereka lolos ke babak 8 besar. Sudah begitu, jadi tuan rumah. Catatan Aji yang pernah mengantar Arema FC menjadi juara Piala Presiden 2017 diharapkan menular saat menukangi Persela.
“Tapi kami realistis. Lawan juga berat. Setidaknya kami ingin lolos ke semifinal dulu,” kata Aji Santoso, pelatih Persela.
Di babak 8 besar, dominasi tim Jatim memang terasa. Persebaya, Persela, Madura United dan Arema FC adalah empat tim asal Jatim berhasil lolos.Persebaya juga bisa saja bersua Madura United. Jika terjadi, laga ini cukup menarik.
BACA JUGA: Daftar Peserta dan Tuan Rumah 8 Besar Piala Presiden 2019
Mengingat Madura United kini diperkuat mantan pujaan Bonek, Andik Vermansah. Meski begitu, pelatih Madura United Dejan Antonic lebih memilh untuk membenhai kinerja lini depannya.
“Pertandingan lawan PSS (5/3), Persija (10/3), banyak peluang kami bikin. Ke depan kita harus fokus disiplin dan gol lebih cepat,” kata Dejan.
Meski tim asal Jatim mendominasi, bukan berarti tim lain bia dianggap enteng. Juara bertahan Persija Jakarta jelas tak ingin kehilangan tahtanya. Apalagi, performa mereka juga cukup moncer. Dari tiga laga, mereka mampu mencetak 9 gol dan hanya kebobolan 2 gol.
Striker asal Brasil bahkan menjadi top scorer sementara Piala Presdien dengan torehan 4 gol. Belum lagi, Persija akan berstatus sebagai tuan rumah di babak 8 besar. (gus/rid)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Piala Presiden 2019: Kalteng Putra FC Siap Bikin Kejutan Lagi
Redaktur & Reporter : Soetomo