DRH dan MS Jagoan Tawuran, Bunuh Satu Orang, Tertunduk di Depan Polisi

Kamis, 19 Agustus 2021 – 10:16 WIB
DRH dan MS, dua dari empat pelaku kasus tawuran berujung maut, saat di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (18/8). Foto: Humas Polres Metro Jakarta Barat

jpnn.com, JAKARTA - Polisi menetapkan empat pemuda menjadi tersangka kasus tawuran yang menewaskan satu orang di Jembatan Kampung Duri, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo mengatakan bahwa keempat pelaku berinisial DRH (18), MS (18), LNM (16), dan MRS (17).

BACA JUGA: Geng Motor Serang Polisi, Dor! Puluhan Orang Mundur

"Kami amankan empat orang tersangka, dua sudah orang dewasa dan dua lainnya masih di bawah umur," kata Ady dalam keterangan tertulis, Rabu (18/8).

Ady menambahkan bahwa dua pelaku yang masih di bawah umur saat ini dalam pendampingan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Barat.

BACA JUGA: Pelaku Tawuran di Johar Baru yang Sebabkan Seorang Tewas Ditangkap, Lihat Umurnya, Ya Ampun

Adapun dari tangan para tersangka tawuran, polisi mengamankan barang bukti berupa tiga buah senjata tajam jenis celurit.

Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 170 ayat 2 KUHPidana tentang Pengeroyokan dan Pasal 80 ayat 3 juncto Pasal 76C UU Perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014.

"Karena dua dari empat pelaku anak sebagai pelaku dan ancamannya di atas 14 tahun, yaitu, 15 tahun, maka kami tetap gunakan sistem peradilan anak nomor 11 tahun 2012. Ini tetap kami proses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan umun," ujar Ady.

Sebelumnya, konvoi para pemuda menggunakan sepeda motor di Jembatan Kampung Duri, Cengkareng, Jakarta Barat, yang viral di media sosial itu terjadi pada Minggu (8/8).

Dalam video yang beredar, para pemuda itu tampak konvoi menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam.

Aksi konvoi itu pun berujung terjadinya tawuran. Satu orang tewas dalam insiden tersebut.

"Ada korban meninggal (akibat) luka bacok, inisial LF," kata Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy dalam keterangan tertulis, Rabu (11/8).

Polisi menduga tawuran tersebut terjadi karena saling ejek di media sosial. (mcr1/jpnn)


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler