jpnn.com, JAKARTA - Ribuan driver ojek online (Ojol) menggelar eksi demonstrasi mengepung gedung DPR RI, di Senayan, Jakarta, Jumat (28/2). Akibat aksi tersebut, lalu lintas di kawasan gedung Parlemen terpaksa dialihkan.
Dalam aksi kali ini, para driver Ojol cuma punya satu permintaan. Mereka tidak menuntut kendaraan roda dua dijadikan transportasi umum karena hal itu juga tidak berlaku di negara lain.
BACA JUGA: Driver Ojek Online Ikut Lomba Cerdas Cermat yang Digelar MPR
"Kami memahami di negara mana pun tidak ada roda dua yang menjadi transportasi umum. Tetapi hari ini kami minta roda dua menjadi angkutan transportasi khusus terbatas," kata Juru Bicara Driver Ojol, Lutfi di sela-sela aksi tersebut.
Tuntutan ini menurtnya bisa dituangkan dalam payung hukum lewat revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angjkutan Jalan (LLAJ), yang sekarang sedang berproses di Komisi V DPR.
BACA JUGA: Driver Ojek Online Ini Sudah Bolak Balik Masuk Penjara, Belum Tobat juga
"Maka kami meminta agar DPR ini merevisi undang-undang Nomor 22 tahun 2009," pinta Lutfi.
Aksi pada hari ini diikuti oleh sekitar 6 ribu driver Ojol di seluruh Indonesia. Sebab, unjuk rasa tidak hanya dilakukan di Jakarta, tetapi juga di kantor-kantor DPRD masing-masing daerah seperti Sumatera Utara, Makassar, dan lainnya.
BACA JUGA: Kementerian Perhubungan Kembali Akan Melakukan Penyesuaian Tarif Ojek Online
Di Senayan, Jakarta, selain di Jl Gatot Subroto depan gedung Parlemen, para driver Ojol juga berkumpul sampai ke Jl Gerbang Pemuda, kawasan Gelora Bung Karno.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam