jpnn.com, SARATOV - Militer Rusia menembak jatuh sebuah pesawat nirawak atau drone tempur milik Ukraina pada Minggu (25/12) pagi.
Drone itu ditembak ketika menyerang pangkalan militer di Saratov, Rusia.
BACA JUGA: Korut Sebut Rusia Pemberani dan Membantu Ukraina Adalah Tindak Kejahatan
Namun, dalam insiden itu ada tiga tentara Rusia yang tewas akibat tertimpa pecahan drone.
Insiden itu dilaporkan oleh kantor-kantor berita Rusia dengan mengutip kementerian pertahanan.
BACA JUGA: Menlu G7 Berkumpul Bahas Ukraina, Siapkan Sanksi Tanpa Henti untuk Rusia
Serangan itu adalah yang kedua terhadap pangkalan tersebut bulan ini.
"Sebuah wahana udara tanpa awak ditembak jatuh pada ketinggian rendah ketika mendekati pangkalan udara militer Engels di wilayah Saratov," kantor-kantor berita Rusia melaporkan.
BACA JUGA: Putin Sibuk Menginvasi Ukraina, Rusia Terancam Dihajar Gelombang Baru Covid-19
"Akibat pecahan drone yang jatuh itu, tiga staf teknis militer Rusia yang berada di pangkalan udara itu terluka parah."
Pangkalan di dekat Kota Saratov itu berjarak sekitar 730 km tenggara Moskow dan ratusan km dari zona pertempuran di Ukraina.
Pada 5 Desember lalu, pangkalan militer itu juga menjadi sasaran serangan Ukraina.
Menurut Moskow, pesawat-pesawat nirawak Ukraina menyerang dua pangkalan udara Rusia pada hari itu.
Serangan kembar tersebut telah menodai reputasi Rusia yang dipimpin Vladimir Putin dan menimbulkan pertanyaan kenapa pertahanannya mengalami kegagalan, kata sejumlah analis.
Serangan-serangan itu terjadi ketika perhatian beralih pada penggunaan drone dalam perang di antara dua negara bertetangga tersebut.
Ukraina hingga kini belum mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan di Rusia, tetapi pernah mengatakan bahwa insiden itu merupakan "karma" bagi invasi Rusia.
Kemhan Rusia mengatakan peralatan penerbangan mereka tidak mengalami kerusakan.
Namun, menurut laporan tidak resmi di akun-akun media sosial Rusia dan Ukraina, sejumlah pesawat hancur.
Sebelumnya pada Senin, Roman Busargin, gubernur wilayah Saratov, mengatakan fasilitas-fasilitas infrastruktur sipil tidak rusak dalam insiden itu.
"Sama sekali tidak ada ancaman bagi penduduk. Fasilitas infrastruktur sipil tidak rusak," kata dia. (antara/reuters)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putin Kembali Mengancam: Berani Batasi Harga Minyak Rusia, Siap-Siap Terima Akibatnya
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan