DSS Lebih Gawat dari DBD

Malang Terserang Wabah DSS

Rabu, 11 Agustus 2010 – 10:40 WIB
MALANG - Bagi warga Malang yang merasa demam tinggi selama dua hari, segera dibawa ke dokterJika tidak, bisa jadi hal itu indikasi terkena penyakit dengue shock syndrome (DSS)

BACA JUGA: Harimau Berkeliaran, Warga Takut Keluar Malam

Penyakit yang berawal dari demam berdarah dengue (DBD) itu bisa menjadi penyakit ganas yang mematikan.

Tak tanggung-tanggung, hanya dalam hitungan jam, penderita DSS ini bisa meninggal
Apalagi risiko kematianya sangat tinggi, yakni mencapai 90 persen

BACA JUGA: Penderita HIV/AIDS 203 Orang

"Pasien yang menderita DSS itu potensi meninggalnya sangat besar
Selain menimbulkan komplikasi, kemungkinan meninggal mencapai 90 persen," ujar Kepala Instalasi Rawat Anak (Irna) IV RSSA Malang dr Hariyudi Aji Cahyono, ditemui dalam peringatan HAN.

Data pasien yang masuk RSSA menunjukkan, jumlah penderita DSS ini berpotensi meningkat

BACA JUGA: Minta MCL Tinjau Ulang Desalinasi Bengawan Solo

Tahun 2009 lalu dari 246 pasien DBD, yang berunjung pada DSS sebanyak 206 jiwaMereka berasal dari Malang Raya, Pasuruan, dan sekitarnyaPada tahun ini jumlahnya meningkat tajamSelama tujuh bulan, yakni Januari - Juli lalu, sebanyak 300 pasien terkena DBD dan 20 di antaranya berujung pada DSS"Ini baru pertengahan tahunKalau sampai akhir tahun, jumlahnya bisa lebih banyak lagi," beber Hariyudi.

Hariyudi menjelaskan, proses berkembangnya dari DBD menuju DSS sangat singkatSelama hari pertama hingga hari ketiga, lanjutnya, pasien masih bisa disebut DBDTapi jika hingga hari keempat belum tertangani, kondisi pasien sudah kritis dan terkena DSS"Kalau sudah seperti ini dan tak tertangani, satu atau dua hari bisa meninggal," katanya.

Pada kondisi ini, lanjutnya, pasien sudah tidak bisa bernafasBiasanya saat dibawa ke rumah sakit, untuk bernafas membutuhkan alat bantu (ventilator)Hal ini dikarenakan virus akibat gigitan nyamuk menyerang pembuluh darah"Ini harus diwaspadaiKomplikasinya bisa menyebabkan ginjal, paru, dan jantung," ungkapnya.

Sedangkan dr Setya Budy Sp.A.(K) mengingatkan agar warga untuk lebih waspadaSebab, penyakit yang membahayakan ini sulit dideteksi"Kalau dulu panas dua hari disertai bintik-bintik merah, bisa dikatakan DBDTapi sekarang itu ndak bisa diprediksiMakanya harus hati-hati," ujar BudyBudi menjelaskan, daerah di Kota Malang yang berpotensi terserang DSS adalah daerah yang kebersihan sanitasinya tak terjagaSedangkan pasien penderita DSS yang masuk ke RSSA rata-rata berasal dari Buring, Sawojajar Kecamatan Kedungkandang dan Blimbing.(dan/ziz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diteror Ninja, Gunung Kidul Resah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler