SAMARINDA - Anggota Polsekta Samarinda Ilir meringkus Ar (39), warga Jl Sultan Alimudin, Kelurahan Selili, Samarinda Ilir, Selasa (2/4) malam. Pedagang tahu tersebut ditangkap lantaran melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur, yaitu dua orang anak tirinya, De (14) dan An (12).
Pelaku dijemput petugas di Jl Lumba-lumba, Kelurahan Selili, Samarinda Ilir yang merupakan tempat tinggal korban sekaligus rumah produksi pembuatan tahu tempatnya bekerja. Di tempat itu, pelaku sudah dikepung dan diamankan oleh keluarga dan kerabat korban.
Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Ar mengakui segala perbuatannya. Ia mengaku nekat mencabuli kedua orang anak tirinya lantaran tergiur dengan kemolekan tubuh dua gadis belia itu.
"Khilaf pak, saya hanya pegang payudaranya saja," ujar Ar kepada petugas yang menginterogasinya.
Informasi yang dihimpun, perbuatan cabul yang dilakukan Ar kepada korban dilakukan pada Minggu (31/3) pagi lalu. Pelaku mendatangi rumah pembuatan tahu yang juga menjadi tempat tinggal kedua anak tirinya itu.
Ketika tiba di rumah itu, De dan An sedang terlelap. Pelaku kemudian memasuki kamar korban dan berpura-pura ingin membangunkan korban dari tidurnya. Caranya dengan menguncang atau menggoyang tubuh kedua anak tirinya itu.
Namun bukannya memegang bagian tubuh seperti tangan, kaki atau pundak, pria berambut gondrong itu rupanya lebih suka mengelus-elus dan meraba payudara untuk membangunkan siswi kelas 3 dan kelas 2 SMP tersebut.
"Maksud saya hanya untuk membangunkan dia (korban, Red) dari tidurnya," kilah Ar kepada polisi.
Dari keterangan korban dan pengakuan pelaku, aksi cabul tersebut rupanya bukan pertama kalinya terjadi. Ar sudah dua mencabuli De dan satu kali terhadap An. Ar kini meringkuk di Sel Polsubsektor Mulawarman untuk menunggu proses hukum selanjutnya. (jin/agi)
Pelaku dijemput petugas di Jl Lumba-lumba, Kelurahan Selili, Samarinda Ilir yang merupakan tempat tinggal korban sekaligus rumah produksi pembuatan tahu tempatnya bekerja. Di tempat itu, pelaku sudah dikepung dan diamankan oleh keluarga dan kerabat korban.
Dalam perjalanan menuju kantor polisi, Ar mengakui segala perbuatannya. Ia mengaku nekat mencabuli kedua orang anak tirinya lantaran tergiur dengan kemolekan tubuh dua gadis belia itu.
"Khilaf pak, saya hanya pegang payudaranya saja," ujar Ar kepada petugas yang menginterogasinya.
Informasi yang dihimpun, perbuatan cabul yang dilakukan Ar kepada korban dilakukan pada Minggu (31/3) pagi lalu. Pelaku mendatangi rumah pembuatan tahu yang juga menjadi tempat tinggal kedua anak tirinya itu.
Ketika tiba di rumah itu, De dan An sedang terlelap. Pelaku kemudian memasuki kamar korban dan berpura-pura ingin membangunkan korban dari tidurnya. Caranya dengan menguncang atau menggoyang tubuh kedua anak tirinya itu.
Namun bukannya memegang bagian tubuh seperti tangan, kaki atau pundak, pria berambut gondrong itu rupanya lebih suka mengelus-elus dan meraba payudara untuk membangunkan siswi kelas 3 dan kelas 2 SMP tersebut.
"Maksud saya hanya untuk membangunkan dia (korban, Red) dari tidurnya," kilah Ar kepada polisi.
Dari keterangan korban dan pengakuan pelaku, aksi cabul tersebut rupanya bukan pertama kalinya terjadi. Ar sudah dua mencabuli De dan satu kali terhadap An. Ar kini meringkuk di Sel Polsubsektor Mulawarman untuk menunggu proses hukum selanjutnya. (jin/agi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Usai Disidang, Terdakwa Pembunuhan Kabur
Redaktur : Tim Redaksi