Dua Anggota Dewan Berpeluang Dampingi Ahyar Abduh

Senin, 21 Agustus 2017 – 20:12 WIB
Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh. Foto: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Kandidat kuat calon gubernur NTB Ahyar Abduh hingga kini belum menentukan siapa yang akan menjadi pendampingnya.

Ada dua Anggota DPRD NTB yang kini hangat diperbincangkan namanya berpeluang menjadi cawagub pendamping Ahyar Abduh. Yakni Mori Hanafi dan Nurdin Ranggabarani.

BACA JUGA: Pansus Angket Curigai OTT KPK di PN Jaksel

WAHYU PRIHADI - Mataram

Kedua legislator itu disebut-sebut mengincar posisi wakil gubernur. Mengacu Keputusan KPU NTB nomor: 150/Kpts/KPU-Prov-017/2014, Mori yang maju melalui Gerindra Dapil NTB VI memperoleh suara 13.152 di pileg 2014.

BACA JUGA: Buka Rakernas PAN, Zulkifli Hasan Sebut Indonesia Dikepung Salah Paham

Nurdin Ranggabarani yang maju melalui PPP Dapil NTB V memperoleh suara 13.802 suara. "Itu data resmi hasil pileg 2014 lalu," kata Ketua KPU NTB L Aksar Ansori.

Jika mengacu data tersebut, suarat Nurdin lebih banyak. Namun keunggulan itu bisa berubah jika asumsi partai yang digunakan.

BACA JUGA: Golkar Bisa jadi Kunci Muluskan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

Kali ini giliran Mori yang unggul, dengan Gerindra yang mampu memimpin dengan total delapan kursi, disusul PPP yang meraih enam kursi.

"Angka-angka itu memang bisa dijadikan dasar penghitungan potensi suara masing-masing bakal calon," kata Pengamat Komunikasi Politik UIN Mataram Dr Kadri.

Mengacu pada bakal calon gubernur yang didekati, Mori dan Nurdin kini tengah berebut hati Ahyar.

Kendati Mori disebut selangkah di depan, bahkan sudah final dengan Ahyar dan tinggal menunggu waktu deklarasi, namun segala kemungkinan masih bisa terjadi.

"Sampai pendaftaran dilakukan, baru ketahuan calon-calon yang sebenarnya," kata Peneliti Poltrust NTB Zainal Abidin.

Dalam kasus tersebut, Nurdin jelas masih memiliki peluang. Dalam sejumlah pernyataannya, optimisme tersebut kerap ditunjukkan. Kelebihan lain Nurdin adalah pengalamannya dalam kontestasi pilkada.

Dua kali ia pernah bertarung, baik untuk pilkada NTB maupun Sumbawa. Kendati keduanya kalah, jelas Nurdin banyak belajar dan menjadi semakin matang.

Satu yang pasti, jika benar jadi bertarung, modal suara saat pileg terdahulu jelas tak cukup.Semuanya harus mengoptimalkan mesin partai pengusung dan relawan sebaik mungkin.

Sembari menanti gong politik benar-benar ditabuh, berbagai metode promosi diri harus mulai dijalankan.

Dosen Pemikiran Islam UIN Mataram Agus mengibaratkan sebuah perang. Maka seluruh armada darat, laut, dan udara harus dimaksimalkan.

Tak melulu menggunakan baliho, sosialisasi dengan turun langsung menyapa masyarakat wajib dijalankan. Di saat bersamaan, "serangan" udara melalui media wajib dijalankan.

"Semua harua dilakukan bersamaan secara massif," katanya. (LP)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cagub Petahana Klaim Sudah Mengantongi Rekomendasi PKS


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler