jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian RI masih menyelidiki untuk siapa narkoba 3,1 kilogram yang diamankan dari seorang perempuan yang ditangkap Polis Narkotik Polis Diraja Malaysia di Kuala Lumpur. Dari kejadian itu kemudian merembet kepada penangkapan dua Anggota Polda Kalbar di Kuching, Malaysia.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie menjelaskan bahwa keterlibatan dua Anggota Polda Kalbar dalam kasus yang ditangani PDRM itu masih ditelusuri.
BACA JUGA: SBY Pastikan tak ada Deal-Deal dengan Jokowi
Yang jelas, kata Ronny, dari data sementara yang diperoleh dua, Anggota Polda Kalbar itu ketika ada di sana tidak dalam tugas, tak melalui izin atasan. "Mereka melakukan kegiatan indisipliner dan ketika ditangkap tidak sedang membawa narkoba," kata Ronny kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (2/9).
Kendati demikian, Ronny mengatakan bahwa PDRM tentunya punya bukti permulaan yang cukup untuk menangkap dua Anggota Polda Kalbar itu sesuai Undang-Undang yang berlaku di Negeri Jiran tersebut.
BACA JUGA: KPK Periksa Jendral Bintang Satu Sebagai Tersangka
Selain itu, kata Ronny, PDRM punya waktu selama 7 x 24 jam pada kasus extraordinary crime seperti narkotika untuk memutuskan apakah seseorang itu ditindaklanjuti sebagai tersangka atau tidak.
Ronny menjelaskan, memang kalau penangkapan disertai barang bukti yang mencapai 3,1 kg itu sudah masuk kategori hukuman maksimal atau hukuman mati. "Namun diberlakukan (untuk) yang membawa, yang tertangkap tangan, memiliki, menguasai," kata Ronny.
BACA JUGA: Ratusan Honorer K2 Minta Kejelasan Status Verval
Nah, kata Ronny, dalam kasus ini barang bukti yang ditemukan di Kuala Lumpur itu masih diselidiki apakah akan dikirim ke Kuching, atau apakah akan dikirim ke Pontianak, Kalbar.
Karena itulah, kata dia, masalah itu yang akan dikoordinasikan Polri untuk mencari tahu, agar bisa mengungkap jaringan yang ada di Indonesia.
"Walaupun sebelum terjadi perjalanan barang bukti itu sudah bisa ditangkap di Kuala Lumpur, nah itu yang perlu dikoordinasi untuk mengungkap lebih dalam akarnya, untuk mengungkap demand, supply-nya," papar Ronny. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Transisi Jokowi Temui Wapres Boediono
Redaktur : Tim Redaksi