Dua Bocah Tewas Terbawa Banjir

Kamis, 06 November 2014 – 02:02 WIB

jpnn.com - SIMPANGEMPAT - Dua remaja bernama M Zulfikram (14), siswa Yapim Simpang Kawat, Asahan, Sumut, dan Riki Ardiansyah (14), siswa Madrasyah Tsanawiyah, ditemukan tewas setelah tenggelam di lokasi bekas galian di kawasan Simpang Empat yang sepekan terakhir terendam banjir.

Informasi dihimpun, peristiwa tenggelamnya M Zulfikram terjadi, Selasa (4/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Sedangkan Riki Ardiansyah terjadi lima hari yang lalu.

BACA JUGA: Tambrauw Tolak Moratorium CPNS

Di rumah duka almarhum M Zulfikram, Rabu (5/11) kerabat korban bernama Azir (32) menerangkan, korban sebelum tenggelam diketahui sedang mandi-mandi di lokasi bekas galian yang terendam banjir.

Dan ketika melompat ke dalam air, tubuh korban tidak muncul lagi ke permukaan.

BACA JUGA: Aktifis Buruh Ditemukan Tewas di Rumahnya

“Keponakan saya itu lompat ke dalam air, tapi nggak muncul-muncul kagi ke permukaan,” katanya.

Azir melanjutkan, karena tidak muncul ke permukaan, teman-teman korban menjerit minta tolong kepada warga yang ada di sekitar lokasi kejadian. Kemudian, warga langsung melakukan pencarian dengan peralatan seadanya.

BACA JUGA: Reses Pertama Dewan Kantongi Rp 30 Juta

Satu jam melakukan pencarian, akhirnya sekitar pukul 17.00 WIB tubuh keponakannya berhasil ditemukan dan dievakuasi ke rumah duka di Jalan Perintis Simpang Empat.

Pantauan wartawan, di rumah duka banyak warga berdatangan menyampaikan turut berbelasungkawa atas peristiwa yang menimpa korban kepada pihak keluarga. Kedua orangtua korban Arifin dan Nur, terlihat terus menangisi jenazah putranya.

“Kenapa engkau cepat pergi anakku. Padahal baiknya anakku ini, di sekolah pun dia pintar tidak pernah melawan,” kata Nur dalam tangisannya sebelum jenazah putra keduanya itu dimakamkan.

A Basit Lubis, yang juga kerabat korban ketika ditemui mengaku, Fikram panggilan akrab korban meninggal di lokasi banjir yang sejak seminggu terakhir melanda kawasan itu.

“Sudah seminggu sungai meluap dan menimbulkan banjir. Sudah dulu ya pak mau mengantar jenazah ke pemakaman,” kata Lubis sambil berlalu dari hadapan wartawan menuju pemakaman muslim di daerah itu.

Tetangga orangtua korban bernama Amsir (34) menambahkan, selama ini almarhum dikenal sebagai anak yang baik, tidak mau melawan orangtuanya dan pandai bergaul dengan anak-anak seusianya.

Sementara Kepala Desa Sei Dua Hulu Ahmad Riduan saat ditemui, mengaku M M Zulfikram meninggal setelah tenggelam di lokasi sungai yang meluap. Selain Zulfikram, beberapa hari lalu Riki Ardiansyah siswa MTs Simpang Empat, jatuh ke sungai yang meluap dan ditemukan sudah tidak bernyawa.

“Kalau almarhum Riki, jatuh saat melihat kondisi banjir di sungai. Kejadiannya lima hari lalu,” katanya. (ilu)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.386 Pelamar Memperebutkan 85 Kursi CPNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler