JAKARTA - PT Jamsostek menargetkan pada 2013 dapat melakukan sejumlah perubahan dalam pengelolaan perusahaan secara menyeluruh. Utamanya, perubahan kepesertaan, pelayanan, informasi, teknologi, investasi, sumber daya manusia (SDM), dan good corporate governance (GCG). Ini untuk menyongsong pemberlakukan transformasi Jamsostek menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.
"Menjelang tranformasi menjadi BPJS Ketenagaankerjaan ada perubahan visi, misi, karakter, value, dan etos kerja agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam kelola perusahaan, apabila ada yang kinerjanya baik, harus diteruskan dan apabila belum ada, tentu dapat dikembangkan agar menjadi kreatif dan inovatif," papar Elvyn G Massassya, direktur utama PT Jamsostek, pada Forum BUMN Marketeers Club di Gedung Jamsostek, Jakarta, Rabu (20/3).
Jadi, lanjut Elvyn, semua elemen yang akan mengalami perubahan itu dipastikan dapat mendukung perkembangan perusahaan. Apalagi ada sejumlah target kepesertaan dan keuangan yang harus dicapai.
"Agar dapat diterima oleh masyarakat, perusahaan harus senantiasa berubah dan menyegarkan diri. Saat ini, aset Jamsostek per Desember 2012 tercatat sebesar Rp 132 triliun dan pada Februari 2013 mencapai sekitar Rp 137 triliun. Artinya, selama dua bulan ada peningkatan aset sebesar Rp 5 triliun. Sehingga diharapkan aset tersebut dapat tumbuh hingga Rp 434 triliun pada 2015 sebelum berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan," ujar Elvyn.
Jamsostek, lanjut Elvyn, akan melakukan transformasi sesuai dengan kebutuhan zaman dan kebutuhan masyarakat dari perusahaan lamban dan penuh birokrasi menjadi terpercaya, berorientasi pelanggan dan berbasis teknologi mutakhir.
"Kami menuju tahap rekonsolidasi pada 2013, dan pada tahun depan menguatkan infrastruktur, serta membuat badan hukum. Sementara pada 2014-2015, Jamsostek memasuki periode sustainability service and benefit. Di mana pada 2015 akan beroperasi BPJS Ketenagakerjaan secara sempurna," harapnya. (ers)
"Menjelang tranformasi menjadi BPJS Ketenagaankerjaan ada perubahan visi, misi, karakter, value, dan etos kerja agar dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam kelola perusahaan, apabila ada yang kinerjanya baik, harus diteruskan dan apabila belum ada, tentu dapat dikembangkan agar menjadi kreatif dan inovatif," papar Elvyn G Massassya, direktur utama PT Jamsostek, pada Forum BUMN Marketeers Club di Gedung Jamsostek, Jakarta, Rabu (20/3).
Jadi, lanjut Elvyn, semua elemen yang akan mengalami perubahan itu dipastikan dapat mendukung perkembangan perusahaan. Apalagi ada sejumlah target kepesertaan dan keuangan yang harus dicapai.
"Agar dapat diterima oleh masyarakat, perusahaan harus senantiasa berubah dan menyegarkan diri. Saat ini, aset Jamsostek per Desember 2012 tercatat sebesar Rp 132 triliun dan pada Februari 2013 mencapai sekitar Rp 137 triliun. Artinya, selama dua bulan ada peningkatan aset sebesar Rp 5 triliun. Sehingga diharapkan aset tersebut dapat tumbuh hingga Rp 434 triliun pada 2015 sebelum berubah menjadi BPJS Ketenagakerjaan," ujar Elvyn.
Jamsostek, lanjut Elvyn, akan melakukan transformasi sesuai dengan kebutuhan zaman dan kebutuhan masyarakat dari perusahaan lamban dan penuh birokrasi menjadi terpercaya, berorientasi pelanggan dan berbasis teknologi mutakhir.
"Kami menuju tahap rekonsolidasi pada 2013, dan pada tahun depan menguatkan infrastruktur, serta membuat badan hukum. Sementara pada 2014-2015, Jamsostek memasuki periode sustainability service and benefit. Di mana pada 2015 akan beroperasi BPJS Ketenagakerjaan secara sempurna," harapnya. (ers)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fokus Garap Luar Jawa
Redaktur : Tim Redaksi