BACA JUGA: Walau Krisis Tetap Optimis
Torehan itu menjadikan tuan rumah sebagai negara pertama perebut medali emas ABG 2008
BACA JUGA: Sao Paulo Mengkhawatirkan
Mengandalkan senjata golok dan toya, gerakan Arya begitu atraktif dan penuh penghayatan
BACA JUGA: Jarang Main, Frings Ancam Mundur
Tadi, kami memang lebih unggulPenghayatan dan kekayaan teknik yang dilakukan jauh di atas lawan-lawan,” kata Wayan Suwita, pelatih timnas pencak silat.Penampilan Arya membuatnya meraih poin tertinggiDia mengalahkan enam pesilat dari Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, dan VietnamTotal nilai Arya adalah 457Medali perak di kelas tersebut diperoleh Anh Nguyen Viet (Vietnam) dengan 450 poinSedangkan perunggu direbut pesilat Brunei MKhairul Bahrain dengan 449 poin.
Tidak kalah dengan Arya, penampilan pesilat Sang Ayu Ketut Sidan dan Ni Made Dwiyanti di nomor seni ganda wanita juga mampu menyihir juriPerpaduan seni dan silat keduanya memberikan suguhan memikat.
Bantingan, tangkisan, dan ”pertarungan” dua pesilat Bali itu terlihat alamiAlhasil, Sang Ayu dan Dwiyanti mampu menyingkirkan perlawanan tiga pesaing lainPoin keduanya tertinggi, 570
Perak di kelas tersebut disabet Bin Nguyen Thi dan Thai Vu Thi (Vietnam) dengan 562 poinSedangkan perunggu menjadi milik Maslinda Zakaria dan Kamilah Sulong (Malaysia) dengan 535 poin
Hari ini Indonesia kembali berpeluang merebut medali emas dari cabang beach pencak silatItu menyusul lolosnya pesilat Nyoman Suparniti di kelas tanding tunggal wanita ke semifinalPesilat asal Klungkung, Bali, tersebut menang telak atas Emy Latip (Malaysia) dengan skor telak 5-0Di semifinal, Suparniti ditunggu Montuthai BangsaladSuparniti optimistis hari ini bisa menang”Doakan sajaDia sudah pernah saya kalahkan di SEA Games lalu,” tandasnya
Menanggapi peluang timnas pencak silat, kubu tuan rumah yakin target empat medali emas bisa dicapai”Lihat sendiri, tadi itu banyak musuh yang kewalahanBanyak di antara mereka yang fisiknya drop,” ujar manajer timnas Bambang Rus Effendi.
Dia menambahkan, pesaing terberat, yakni Vietnam, ternyata tidak seperti yang didugaBambang menduga, itu disebabkan Indonesia memiliki kelebihan dalam adaptasi”Sebelumnya, kami sudah dua bulan adaptasi di siniHasilnya bisa dilihat seperti tadi,” ucapnya
Pelatih timnas Wayan Suwita mengatakan, hasil adaptasi berpengaruh terhadap teknik anak asuhnyaDia menegaskan, meski kekuatan Indonesia di indoor sama dengan atlet lain, bertanding di pasir berbeda”Dibutuhkan kekuatan dan kelenturanTapi, syukurlah, anak-anak bermain dengan baikKami bisa menunjukkan teknik yang lebih baik dibandingkan musuh,” jelasnyaDia mengatakan, peluang tambahan Indonesia bisa diraih dari nomor seni ganda pria lewat MYusuf dan Hamdani serta seni ganda wanita melalui Ni Putu Spyanawati(fer/jpnn/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para Pembalap Mantap dengan ban keras di GP Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi