jpnn.com, BOGOR - Wilayah Kecamatan Gunungputri, Bogor, Jawa Barat, marak pencurian sepeda motor. Dalam dua hari, tepatnya 16 hingga 17 Oktober kemarin, lima unit motor hilang digasak maling.
Aksi pencurian ini sempat terekam kamera pemantau atau CCTV di Toko MM 3, Pasar Wanaherang, Desa Wanaherang, Jalan Raya Mercedez Benz.
BACA JUGA: Guru Ini Ternyata jadi Otak Pencurian Motor
Pantauan Radar Bogor, di depan toko ini terdapat pedagang makanan ringan. Di sisinya, terdapat pula wahana permainan anak.
Bedasarkan rekaman CCTV yang ditayangkan pihak toko, tepat berada di depan wahana permainan anak inilah gelagat pelaku mulai mencurigakan.
BACA JUGA: Nekat Banget, Maling Motor Beraksi Pakai Seragam TNI
Pelaku mulai berjalan menuju sepeda motor merk Honda Beat berwarna merah dan putih yang tengah terparkir di depan toko. Pelaku langsung menududuki sepeda motor tersebut.
Pelaku juga melihat situasi sekitar dengan menengok ke arah kanan dan kiri. Kemudian tangannya berada di lubang kunci kontak motor.
Salah seorang warga RT 10/02, Angga membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengaku saat ini pencurian sepeda motor di wilayahnya sering kali terjadi.
"Dua hari beruturut-turut sepeda motor hilang. Kemungkinan peristiwa terjadi di pagi, siang dan sore,” ujarnya kepada Radar Bogor, Rabu (23/10).
Angga menambahkan, pencurian yang terjadi di Vila Asri terjadi pada sekira pukul 04.30 WIB. Pemilik motor mengetahui kendaraannya hilang usai Salat Subuh. “Di Vila Asri pas Salat Subuh. Di sini bukan cuma pencurian motor, tapi aksi begal juga kerap terjadi,” ujarnya.
Dia menuturkan, aksi pembegalan yang terjadi bukan lagi menjadi rahasia warga sekitar. Aksi tersebut kerap terjadi di Jalan Raya Cikuda, Desa Wanaherang.
Hal yang sama disampaikan Pemilik Toko MM3 Pasar Wanaherang, Andriyuda. Sepeda motor Honda Vario 124 bernomor polisi F 5466 FDH warna putih dan biru hilang digasak maling.
Dia sudah minta karyawannya membuat laporan kehilangan sepeda motor ke Polsek Gunungputri.
“Di hari yang sama di Gang Masjid juga hilang. Saya langsung arahkan karyawan lapor ke polsek. Sampai sekarang belum ada titik terang,” katanya. (rp1/c)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti