jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menyebut Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berpeluang menjadi menteri di kabinet Jokowi – Ma’ruf Amin. Sebab, kedua pimpinan lembaga tersebut dikenal dekat dengan Jokowi.
"Dua-duanya kan loyalis Pak Jokowi, ya. Ketika hak prerogatif diberikan ke Pak Jokowi, peluang keduanya besar," kata Ujang saat dihubungi, Selasa (9/7).
BACA JUGA: Sudah Banyak Nama Calon Menteri di Meja Presiden Jokowi
Menurut Ujang, jika Panglima TNI dan Kapolri nantinya dipilih menjadi menteri, hal itu wajar. Dalam sejarah pemerintahan, sejumlah mantan Panglima TNI acap kali ditunjuk sebagai menteri.
"Mantan panglima banyak jadi menteri. Seperti Pak Wiranto. Itu suatu kewajaran. Begitu pun Pak Tito kalau menjadi menteri. Sebab Pak Tito dalam konteks tertentu berhasil mengamankan kebijakan Pak Jokowi. Keduanya memiliki peluang besar," ungkap dia.
BACA JUGA: Analisis Pengamat: Komposisi Kabinet Jokowi Jilid II tak Banyak Berubah
BACA JUGA: Jokowi Tegur Empat Menteri, Begini Reaksi Politikus NasDem
Ujang menyebutkan, Jokowi bisa menempatkan Marsekal Hadi sebagai menteri pertahanan. Mengacu rekam jejak dari militer, jabatan menhan ialah pilihan logis untuk Hadi.
BACA JUGA: Pak Ryamizard Ryacudu Mau Enggak jadi Menteri Lagi?
"Cuma bisa juga ditempatkan di menko polhukam," ucap dia.
Sementara itu, ungkap Ujang, Jokowi bisa menempatkan Jenderal Tito sebagai menteri dalam negeri. Di jabatan tersebut, Jenderal Tito bisa membenahi aparatur pemerintah daerah.
BACA JUGA: Ananda Sukarlan Anggap Grace Natalie Cocok Banget jadi Menteri
"Kalau Pak Tito bisa di mendagri. Itu bisa jadi tugas Pak Tito menyelesaikan persoalan di pemda. Bisa juga di Pak Tito sebagai , menteri perhubungan. Kan menteri sifatnya politik. Tergantung presiden," pungkas dia. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konon Ada Temuan Menarik dalam Laporan TPF Kasus Novel Baswedan
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan